Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyatakan jawaban atas pertanyaan tentang penanganan dampak produksi mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) terhadap kemacetan ada pada strategi pengelolaan lalu lintas masing-masing pemerintah daerah.

"Penyebab kemacetan bukan LCGC. Memang yang disarankan itu transportasi massal tapi ada transisi menuju ke sana, ya itu kita serahkan ke masing-masing pemda lah traffic management-nya," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, di Jakarta, Selasa.

Budi juga mengatakan bahwa total produksi kendaraan bermotor hemat energi dengan harga terjangkau yang tahun ini diharapkan mencapai 30.000 unit atau hanya sekitar tiga persen dari seluruh penjualan mobil di Indonesia.

"LCGC tahun ini produksinya hanya 30.000 unit, penjualan kendaraan satu juta, jadi (kontribusinya) hanya sekitar tiga persen. Sisanya yang 97 persen kok enggak diributin?" katanya.

Ia juga menyatakan bahwa kemacetan hanya terjadi di sekitar 50 dari total 536 kabupaten di seluruh Indonesia.

"Kabupaten yang macet ini tergantung masing-masing pemda, kalau lihat di Tokyo, Bangkok, mereka bisa tangani tuh, karena ada traffict management-nya," imbuhnya.

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013