Solo, (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surakarta kini menjajaki pembuatan pabrik pupuk dengan berbahan baku sampah, sebagai langkah antisipasi meningkatnya sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Solo. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surakarta, Ponco Wibowo, di Solo, Sabtu (5/8) mengatakan, produksi sampah dari wilayah Solo setiap hari mencapai 265 ton dan setiap tahun terjadi peningkatan sekitar tujuh hingga sepuluh ton. Menurut dia, pabrik pupuk tersebut nantinya memiliki kapasitas produksi sekitar 200 ton pupuk per hari, dengan bahan baku yang dibutuhkan sekitar 400 ton sampah per hari. "Pembangunan pabrik pupuk ini diperlukan investasi yang cukup besar, yaitu mencapai sekitar Rp100 miliar," katanya. Ia mengatakan, karena produksi sampah di Solo hanya sekitar 265 ton per hari, maka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut, Pemkot Solo akan bekerja sama dengan daerah lain. "Kerja sama antara lain akan dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Sragen dan Wonogiri, untuk mengirimkan sampahnya," katanya. Saat ini, kata dia, sedang dilakukan pembentukan tim teknis yang terdiri atas unsur Bappeda, DKP dan kantor Lingkungan Hidup, menyeleksi investor yang tertarik. "Pembangunan infrastruktur pabrik pukuk dengan bahan baku sampah tersebut pada tahun 2007 diharapkan sudah dapat beroperasi," ujarnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006