Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Senin pagi, setelah melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan Singapura sejak 2 Agustus. Pesawat Kepresidenan Boeing 737-500 yang membawa Presiden dan rombongan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, sekitar pukul 07.30 WIB, setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 20 menit dari Bandara Internasional Changi, Singapura. Presiden dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono kemudian langsung menuju Istana Negara. Pada pukul 10.00 WIB Presiden dijadwalkan akan membuka Pameran Produksi Indonesia (PPI) di Kemayoran, Jakarta. Presiden Yudhoyono berada di Malaysia dari 2-5 Agustus untuk menghadiri sidang darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Putrajaya yang digagas Kepala Negara dan PM Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, selaku Ketua OKI. Selain menghadiri sidang OKI, Presiden juga melakukan serangkaian pertemuan dengan para pengusaha Malaysia yang bertujuan agar mereka mau melakukan kerja sama ekonomi dan menanamkan investasi di Indonesia. Presiden juga sempat mengunjungi perkebunan dan kilang pengolahan kelapa sawit milik perusahaan Golden Hope Transplantation Bhd. Di Malaysia, Presiden Yudhoyono dan PM Malaysia dianugerahi Bintang Kehormatan Semangat Padi dari Persekutuan Pengakap (Pramuka) Malaysia, karena dinilai banyak berjasa memajukan kepanduan di negara masing-masing sekaligus meningkatkan hubungan antara kedua negara. Sedangkan dalam kunjungan kerja di Singapura pada Minggu (6/8), Presiden yang didampingi beberapa menteri kabinet bidang ekonomi melakukan pertemuan para pengusaha Singapura untuk meyakinkan mereka bahwa iklim investasi di Indonesia sudah cukup kondusif untuk berinvestasi. Presiden Yudhoyono juga sempat bertemu empat mata dengan Menteri Senior Singapura, Lee Kwan Yew, serta dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Pertemuan Presiden Yudhoyono dengan PM Lee, antara lain membicarakan pelaksanaan perjanjian kerangka kerjasama (Frame of Work Agreement) antara RI-Singapura dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia di Pulau Batam, Bintan, dan Karimun. Selain itu, dibicarakan pula mengenai hasil sidang darurat OKI, pertemuan KTT Asia Timur (East Asia Summit), serta rencana membicarakan kembali Perjanjian Ekstradisi antar kedua negara dan Kerjasama Pertahanan yang akan dilakukan pada bulan Agustus ini. Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Menakertrans Erman Suparno, Meneg BUMN Sugiharto, dan Menpora Adyaksa Dault. Selain itu, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Kepala BKPM M Lutfi, anggota DPR Hilman Rosyad Shihab, serta juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. (*)

Copyright © ANTARA 2006