Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengisyaratkan standar kelulusan Ujian Nasional (UN) akan terus ditingkatkan secara bertahap, dimulai sejak tahun 2005, hingga minimal mencapai angka enam sampai tahun ajaran 2008/2009. "Pada tahun ajaran 2005/2006 standar kelulusan UN ditetapkan 4,26 dan akan dtingkatkan menjadi lima untuk berikutnya. Diharapkan standar kelulusan itu mencapai angka enam pada tahun ajaran 2008/2009," kata Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas Gatot Hari Priowirjanto saat jumpa pers Rakernas Revitalisasi Pendidikan Nasional di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, standar kelulusan itu akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) yang mengangkat tema Revitalisasi Pendidikan Nasional dengan melibatkan para stake holder di dunia pendidikan antara lain, 46 pakar pendidikan di Indonesia, organisasi pendidikan, para rektor seluruh Indonesia dan sebagainya. "Angka enam untuk syarat kelulusan UN pada 2009 itu tertuang dalam rencana strategis Restra Depdiknas dan peningkatan angka kelulusan itu terkait dengan upaya Depdiknas untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, sehingga mampu bersaing di era global, khususnya dalam bidang pendidikan bisa sejajar dengan negara-negar lain di dunia," katanya. Ia menambahkan, standar nilai kelulusan di negara-negara tetangga saja misalnya sudah mencapai angka enam dan sudah menjadi salah satu syarat minimal untuk mencapai kelulusan UN. Rakornas dengan tema "Revitalisasi Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" ini akan membahas berbagai masalah, antara lain penyempurnaan Renstra Pendidikan Nasional, penjaminan mutu melalui ujian nasional, penjaminan mutu melalui peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik, kurikulum, dan metode pembelajaran. Ketua Panitia Rakornas Revitalisasi Pendidikan Nasional Baedhowi mengatakan Rakornas itu akan berlangsung 7- 9 Agustus 2006 di Jakarta dan menurut rencana dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan tersebut akan membahas berbagai persoalan pendidikan yang menyeluruh dan komprehensif dengan melibatkan juga instansi terkait lainnya, seperti Departemen Agama, ESDM, Depdagri, Departemen PU, Depsos dan Bakornas. Staf ahli Mendiknas itu menjelaskan bahwa peserta rakornas terdiri atas unsur birokrasi, akademisi, legislatif, pakar pendidikan, dunia usaha dan industri, dan perwakilan dari berbagai lembaga maupun ormas penyelenggara pendidikan. Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Depdiknas Bambang Wasito Adi, sebagai ungkapan kebanggaan dan terima kasih atas berbagai prestasi yang telah diraih oleh para siswa dan mahasiswa dalam berbagai ajang kompetisi tingkat internasional, maka dalam kegiatan tersebut juga akan diberikan penghargaan satya lencana. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Satya Lencana Wirakarya kepada 35 anak muda yang mengharumkan nama bangsa di dunia internasional tersebut. "Total yang kita ajukan 72 orang. Namun kemungkinan hanya 35 peraih medali emas yang berkesempatan diberikan penghargaan," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006