Tapi mungkin ini ya salah satu strategi elektoral beliaulah. Tapi nggak masalah itu kan pilihan politik beliau
Manado (ANTARA) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengomentari keputusan mundurnya Mahfud Md dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan dengan mengapresiasi atas kerja keras Mahfud selama ini sebagai menteri dari Presiden Joko Widodo.

"Kami mengapresiasi semua kerja keras Pak Mahfud selama ini sebagai Menko Polhukamnya Pak Presiden. Saya kira selama ini beliau bekerja sangat baik," kata Kaesang usai Kampanye Akbar PSI di Lapangan Desa Treman Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu.

Mahfud Md yang merupakan calon wakil presiden nomor urut 3 memberikan pernyataan resmi bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam. Pernyataan itu disampaikan langsung olehnya di Lampung Tengah pada Rabu siang.

Mahfud menyebut akan menyerahkan surat pengunduran dirinya secara langsung kepada Presiden ketika memiliki kesempatan bertemu.

Baca juga: Prabowo tanggapi niat Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam

Baca juga: Ari Dwipayana: Keputusan pengganti Mahfud hak prerogatif Presiden


Kaesang juga menyebut bahwa keputusan pengunduran diri Mahfud Md sebagai Menko Polhukam merupakan salah satu strategi elektoral-nya dalam Pemilu Presiden 2024.

"Tapi mungkin ini ya salah satu strategi elektoral beliaulah. Tapi nggak masalah itu kan pilihan politik beliau," ujar Kaesang.

Selain Mahfud, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto juga masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Terkait anggapan apakah Prabowo juga harus mengikuti jejak Mahfud, Kaesang menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Menhan.

"Ya kembali lagi ke Pak Menhan. Saya serahkan itu ke Pak Menhan," ucap Kaesang.

Mahfud Md yang saat ini mencalonkan diri sebagai wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo, mengumumkan secara terbuka niatnya mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Baca juga: Ganjar: Mereka yang punya kepentingan sebaiknya mundur seperti Mahfud

Baca juga: Ganjar: pengunduran diri Mahfud sebagai contoh baik


Mahfud menjelaskan keputusannya mundur sebagai menteri kabinet pemerintahan Presiden Jokowi telah disepakati oleh Ganjar dan partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud, yaitu PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Keinginan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam, pertama kali diutarakan secara terbuka dalam acara "Tabrak Prof" di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Saat itu, Mahfud menyebut dirinya menunggu waktu yang tepat untuk mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024