Jakarta (ANTARA News) - Jerman sepakat untuk menukar hutang 12,5 juta euro dengan proyek investasi UMK(Usaha Menengah dan Kecil) dalam teknologi ramah lingkungan (debt swap for nature). "Sektor swasta dan masyarakat harus dimobilisasi untuk bekerjasama dengan pemerintah demi mengatur kualitas lingkungan, meskipun demikian kita masih terbentur oleh berbagai masalah. Salah satunya berkaitan dengan pembiayaan investasi lingkungan," kata Dirjen Pembendaharaan Depkeu, Mulia P Nasution dalam penandatanganan MoU dengan Bank Pembangunan Jerman (KfW Entwicklungsbank) di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang menganggap bahwa investasi semacam di sektor lingkungan hanya merupakan tambahan beban daripada investasi untuk kesinambungan pembiayaan. Mulia menambahkan penandatanganan "debt swap" itu adalah yang ketiga yang dilakukan dengan Bank Pembangunan Jerman. "Dept swap" yang pertama adalah untuk pendidikan dasar di 17 provinsi sebesar 25,5 juta Euro yang ditandatangani pada 2002. Kemudian, "debt swap" kedua adalah untuk pendidikan menengah pertama yang dilakukan pada 2004 untuk 10 provinsi di Indonesia Timur. Sedangkan untuk debt swap keempat, menurut Mulia, rencananya akan diberikan untuk proyek rehabilitasi dan rekonstruksi Yogyakarta dan Jawa Tengah sebesar 20 juta euro. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan MoU pinjaman lunak Jerman senilai 9 juta euro dan hibah senilai 1 juta euro. Pinjaman dan hibah itu akan digunakan untuk membantu RS Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar untuk memperbaiki pelayanan kesehatan, khususnya bagi rakyat miskin dan penyediaan pelayanan kesehatan yang baru, rehabilitasi, jasa konsultasi, dan pelatihan bagi rumah sakit. "Pinjaman baru itu merupakan pinjaman lunak dengan massa jatuh tempo 40 tahun, bunga 0,75 persen dan 10 tahun masa `grace period`. Sehingga pembayaran cicilan baru dimulai pada 2016," kata Mulia. Sedangkan Direktur KfW Entwicklungsbank untuk Jakarta, Manfred Kiefer mengatakan secara keseluruhan Jerman akan membebaskan utang senilai 93,5 juta Euro sebagai kelanjutan komitmen di Paris Club. Hingga 2005, outstanding utang Indonesia kepada Jerman diperkirakan mencapai sekitar 3,8 miliar Euro.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006