Indonesia melanjutkan komitmen untuk implementasi ASEAN MRA-TP yang sedang berjalan. Saya dengan tulus berharap dapat menjalin banyak kolaborasi besar dengan seluruh negara anggota ASEAN untuk lebih meningkatkan kapasitas profesional pariwisata, memp
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, prioritas implementasi penuh ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP) yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadirkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri pariwisata.
 
Pada the 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) yang merupakan rangkaian ASEAN Tourism Forum 2024, Vientiane, Laos, ia menjelaskan kualitas sumber daya manusia tetap menjadi prioritas utama kepentingan nasional setiap negara anggota ASEAN di berbagai sektor.
 
 
"Indonesia melanjutkan komitmen untuk implementasi ASEAN MRA-TP yang sedang berjalan. Saya dengan tulus berharap dapat menjalin banyak kolaborasi besar dengan seluruh negara anggota ASEAN untuk lebih meningkatkan kapasitas profesional pariwisata, mempromosikan program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta memperluas gerakan antar masyarakat di bawah payung ASEAN MRA-TP," ujar Sandiaga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
 
 
Dalam penerapan kurikulum ASEAN MRA-TP yang telah disebarkan ke berbagai politeknik pariwisata di Indonesia sejak tahun lalu, diharapkan akan mendorong kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa semakin terasah dengan baik agar siap terjun ke dunia usaha, dunia kerja, dan dunia industri serta memperluas jejaring kerja sama dengan perguruan tinggi ternama di dunia.
 
 
"Saat ini politeknik pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf sudah menerapkan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Profession (ACCSTP) dan Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) yang berbasis industri, fleksibel, dan terstruktur dengan baik untuk enam bidang pekerjaan (sektor perhotelan dan perjalanan) di sektor pariwisata. Semua politeknik pariwisata tersebut menjadi proyek percontohan yang menjadi contoh bagi lembaga pendidikan vokasi lainnya di kawasan ASEAN," katanya.
 
 
Indonesia pun menempatkan pendidikan bagi generasi muda sebagai salah satu prioritas nasional sesuai rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2020-2045.
 
 
Indonesia sebagai negara koordinator utama untuk ASEAN MRA-TP juga mengupayakan adanya sekretariat regional di Indonesia, sehingga dapat memfasilitasi terciptanya tenaga kerja profesional pariwisata di ASEAN.
 
 
Berkaitan dengan ASEAN Tourism Strategic Plan Post 2025, Indonesia turut memberikan masukan mengenai nilai-nilai biru, hijau, dan ekonomi sirkuler yang akan membawa pengaruh positif untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di ASEAN dan secara global.

Baca juga: Indonesia serukan nilai keberlanjutan dan inklusivitas dalam ATF 2024

Baca juga: Kemenparekraf sebut ATF 2024 angkat isu pariwisata berkelanjutan

Baca juga: Menparekraf jadi pembicara dalam Hong Kong ASEAN Foundation Lecture

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024