Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin, saat ini telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi secara nasional
Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan Korea Selatan yang bergerak di sektor industri makanan dan minuman, obat-obatan, hingga produk herbal, Korea Tomorrow & Global (KT&G), menyalurkan beasiswa untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia yang kompeten dan berdaya saing global.
 
KT&G Scholarship Foundation menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna mengalokasikan dananya untuk memfasilitasi para mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu di Politeknik maupun Akademi Komunitas (Akom) Kemenperin.
 
“KT&G bertekad mendorong pembangunan SDM industri kita yang kompeten dengan mengalokasikan dana CSR sebesar Rp499.650.000 untuk membantu mahasiswa di kampus lingkungan Kemenperin,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
 
Masrokhan menyebutkan ada 134 penerima beasiswa biaya studi dari perusahaan Korea Selatan tersebut.
 
Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Aparatur BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati menyampaikan kepada para penerima beasiswa dari KT&G, agar dapat memanfaatkan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab atas program tersebut.
 
“Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin, saat ini telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi secara nasional. Tidak saja karena program studinya yang spesialis, juga karena link and match yang kuat dengan dunia usaha industri, sehingga seluruh lulusannya dapat terserap di industri dalam waktu kurang dari satu tahun,” papar Restu.
 
Pembangunan SDM industri kompeten dan berdaya saing tersebut diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi pada 29 satuan kerja Pendidikan dan Pelatihan di bawah BPSDMI Kemenperin, yang terdiri dari sembilan SMK, 13 Politeknik dan Akademi Komunitas serta tujuh Balai Diklat Industri yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
 
Sepanjang tahun 2023, unit pendidikan di lingkungan Kemenperin telah mencetak 5.673 lulusan, dengan rincian 87,34 persen dari 2.163 lulusan SMK serta 74,04 persen dari 3.510 lulusan Politeknik dan Akom yang sudah terserap di dunia kerja ketika lulus.
 
Untuk lulusan lainnya, masih dalam proses perekrutan pada masa tunggu maksimal selama enam bulan.
 
“Kami berharap beasiswa ini akan berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang, dan dapat diperluas cakupannya tidak hanya untuk mahasiswa Politeknik atau AKom, tetapi juga untuk siswa-siswi pada jenjang SMK,” imbuh Restu.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024