Kelompok teroris biasanya menganggap orang lain di luar pihaknya adalah sebagai yang salah. Padahal Indonesia merupakan negara yang beragam..."
Sukabumi (ANTARA News) - Wakil Ketua I MPR RI Melani Leimena Suharli mengatakan pendidikan empat pilar kebangsaan penting ditanamkan kepada generasi muda maupun berbagai elemen di masyarakat karena mampu menghapus kelompok-kelompok ekstrem di Indonesia.

"Pendidikan empat pilar sangat penting dilakukan di Indonesia yang mempunyai beragam ras, agama dan suku guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman doktrin-doktrin kaum ekstrem," kata Melani kepada ANTARA di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut dia, kaum ekstrem timbul karena adanya perbedaan dan menganggap kelompok atau orang lain yang bukan anggotanya sebagai musuh, seperti dilakukan oleh teroris.

"Kelompok teroris biasanya menganggap orang lain di luar pihaknya adalah sebagai yang salah. Padahal Indonesia merupakan negara yang beragam," ucapnya.

Dengan adanya pendidikan empat pilar yang ditanamkan sejak dini, diharapkan bisa menghapus berbagai kelompok ekstrem yang ada di Indonesia. Makna utama dari empat pilar kebangsaan adalah mengutamakan kepentingan rakyat di atas kelompok atau individu.

Lebih lanjut dikatakan, pemahaman empat pilar yang digagas oleh mantan Ketua MPR RI almarhum Taufiq Kiemas, mampu meredam aksi-aksi kaum ekstrem yang ingin merusak landasan negara.

Empat pilar itu terdiri Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara, UUD 1945 landasan konstitusional, NKRI konsensus yang harus dijaga keutuhannya dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan modal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa bagi seluruh komponen bangsa.

"Maka dari itu apa yang sudah kami lakukan selama ini yakni dengan mensosialisasikan empat pilar kebangsaan tersebut kepada seluruh elemen masyarakat agar juga dilakukan kembali atau secara berkesinambungan diterapkan oleh anggota MPR pada periode mendatang," ujar Melani.

Dia memberi contoh keberhasilan progam empat pilar yang bisa mencairkan kaum eksklusif seperti yang sudah dilakukan oleh almarhum Taufiq Kiemas kepada warga Pondok Pesantren Ngruki di Jawa Tengah. Mereka diberikan pendidikan empat pilar kebangsaan tersebut dan bisa mencairkan pemahaman warga di daerah itu yang dikenal keras.

Cara seperti itu, katanya, akan terus dilakukan oleh pihaknya, agar bangsa ini tetap utuh dan tidak ada lagi kaum-kaum ekstrem yang ingin merusak kedaulatan Indonesia.

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Mendikbud RI M Nuh yang sudah memasukkan pelajaran Pancasila dan budi pekerti ke dalam Kurikulum 2013.

"Diharapkan pelajaran tentang makna Pancasila dan budi pekerti, bahkan empat pilar kebangsaan, bisa diberikan sejak dini atau kepada anak yang baru masuk sekolah dasar. Dengan demikian mereka sejak dini bisa memahami makna pentingnya persatuan dan kesatuan," demikian Melani.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013