Putra Jaya, Malaysia (ANTARA News) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda UMNO (United Malay Nation Organization), dan Majelis Belia Malaysia (MBM) mendesak sidang darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar menghasilkan langkah-langkah konkret untuk menghentikan serangan Israel ke Lebanon dan Palestina. Beberapa saat sebelum sidang darurat OKI dimulai di Hotel JW Marriot, Putra Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis sekitar pukul 10.00 waktu setempat, para pimpinan ketiga organisasi pemuda menyerahkan Memorandum Kesepakatan antara KNPI, Pemuda UMNO dan MBM kepada Ketua OKI Abdullah Ahmad Badawi. Penyerahan dilakukan oleh Presiden MBM, Syamsul Anwar, kepada Abdullah Ahmad Badawi yang juga merupakan PM Malaysia. "Memorandum itu berisi desakan agar OKI mengambil tindakan konkret dan tegas terhadap Israel atas serangannya yang membabi buta ke Lebanon," kata Ketua Umum KNPI, Hassanuddin Yusuf, kepada ANTARA. Menurut dia, memorandum itu merupakan bentuk solidaritas pemuda khususnya pemuda Indonesia dan Malaysia agar OKI memulai gerakan yang mengarah kepada terjadinya perdamaian di Timur Tengah. Mereka meminta OKI untuk berani mengambil tindakan tegas meskipun berisiko, apalagi jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mampu berbuat apa pun atau mengambil tindakan kepada Israel dan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan yang menewaskan warga sipil tak berdosa itu. "Kita perlu ketegasan OKI karena PBB nampaknya sangat tergantung pada Amerika Serikat. Kalau perlu ada `statement` OKI yang menyatakan negara-negara OKI keluar dari PBB, atau bubarkan saja PBB karena tidak mampu mengambil langkah tegas," kata Hasanuddin yang ikut serta dalam rombongan Presiden Yudhoyono dalam pertemuan tersebut. KNPI, Pemuda UMNO dan MBM, katanya, sangat berharap agar Sidang Darurat OKI itu dapat menghentikan sikap arogansi Israel yang didukung Amerika Serikat, mengingat reaksi masyarakat internasional melalui aksi-aksi unjuk rasa di berbagai negara tidak lagi dipedulikan oleh Israel maupun AS. (*)

Copyright © ANTARA 2006