Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengupayakan peningkatan pemanfaatan biodiesel untuk mengurangi impor minyak dan gas serta menekan defisit neraca perdagangan secara keseluruhan.

"Kita akan mengurangi beban impor migas, memperluas pasar domestik dan memperkuat usaha perkebunan rakyat yang memang bisa meningkatkan kapasitas penggunaan bahan bakar nabati," kata Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi dengan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia di Jakarta, Senin.

Hatta mengatakan penggunaan biodiesel ini termasuk salah satu dari rumusan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah, dan asosiasi siap untuk mendukung kebijakan tersebut karena memiliki kapasitas yang telah memadai.

"Kapasitas terpasang dunia usaha saat ini adalah 5,67 juta kiloliter dan akan ada jumlah tambahan sekitar 3 juta kiloliter serta rencana tambahan dimasa mendatang 3,14 juta kiloliter," katanya.

Dalam rapat tersebut, asosiasi siap untuk memenuhi persyaratan mandatory biodiesel 10 persen dari penggunaan solar PSO maupun non PSO, dimana saat ini keseluruhan penggunaan dari solar per tahun mencapai 35 juta kiloliter.

"Dunia usaha siap untuk memasok dan mandatory ini tidak hanya berlaku untuk PSO tapi juga non PSO yang dikonsumsi industri pertambangan yang besar dan industri lain yang menggunakan solar," katanya.

Hatta mengharapkan penggunaan biodiesel ini akan mengurangi impor solar secara signifikan, dan dalam jangka panjang dapat menekan defisit transaksi berjalan yang menyebabkan pelemahan rupiah dan anjloknya bursa saham.

"Ini menunjukkan kesiapan kita untuk melaksanakan kebijakan pemerintah dan bisa menurunkan volume impor Bahan Bakar Minyak (BBM)," katanya.

Hatta juga memastikan penggunaan biodiesel untuk solar PSO akan dipercepat dan ada konsekuensi tersendiri bagi industri yang tidak menggunakan energi dari bahan bakar nabati ini, sesuai dari ketentuan yang telah ditetapkan.

"Untuk non PSO akan dibuat timeline sehingga pada saat ditetapkan ada transisi dan semua wajib menggunakan 10 persen. Kemudian ada konsekuensi terhadap penyimpangan apabila tidak menggunakan Bahan Bakar Nabati," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah akan mendorong penggunaan biodiesel untuk mengurangi impor BBM, serta menekan defisit transaksi berjalan mulai triwulan III-2013.

"Diharapkan impor migas akan menurun signifikan untuk menekan defisit transaksi berjalan mulai triwulan tiga. Kalau biodiesel, saat ini swasta sudah siap, tapi dulu belum mandatory karena harga BBM masih murah," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013