Kasus Rudi adalah kasus pribadi dan tidak layak disangkut pautkan dengan pihak lain, baik dengn Konvensi Demokrat atau Menteri ESDM, Jero Wacik,"
Jakarta (ANTARA News) - Tudingan bahwa dugaan dana suap yang diterima Rudi Rubiandini, sebesar 700 ribu dolar AS dari pejabat Kernel Oil, perusahaan trader minyak mentah dan BBM yang berkantor di Singapura akan dialirkan ke Konvensi Demokrat disesalkan oleh Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS).

Dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu, Koordiantor ARUS, Akhmad Suhaimi mengatakan, seharusnya semua bisa menahan diri, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memproses kasus suap SKK Migas.

Suhaimi mengharapkan, agar pengamat dan aktivis tidak usah menggurui KPK dan jangan mendahului fakta hukum, dalam kasus Rudi Rubiandini.

"Kasus Rudi adalah kasus pribadi dan tidak layak disangkut pautkan dengan pihak lain, baik dengn Konvensi Demokrat atau Menteri ESDM, Jero Wacik," katanya.

Menurut Suhaimi, Rudi  adalah seorang profesor yang cerdas dan tak mungkin mau menerima suap atas suruhan pihak lain. "Tuduhan-tuduhan bahwa dana suap kepada Rudi untuk dialirkan ke Konvensi Demokrat tidak masuk akal, dan terkesan bernuansa politisi," katanya.

Aktivis kelahiran Madura tersebut  mengatakan, mengaitkan kasus Rudi dengan pihak lain tanpa melihat fakta hukum sama saja tidak mempercayai kinerja KPK. "Asumsi seperti itu kami anggap sesat yang meracuni otak publik," ujarnya. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013