Karena memang di dunia sekarang ini kita dihadapkan dengan surplus informasi yang kadang-kadang hoaksnya banyak..
Jakarta (ANTARA) - Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran Arief Rosyid Hasan mengingatkan kepada para pendukung Prabowo-Gibran untuk bijak menggunakan media sosial dengan tidak menyebarkan berita hoaks.

“Jadi berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial, kita harus menggunakan media sosial secara bijak,” kata Arief saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Dia menyebut dalam perkembangan dunia digital saat ini, sangat mudah untuk menyebarkan berita hoaks yang bertujuan untuk mendiskreditkan orang tertentu.

“Karena memang di dunia sekarang ini kita dihadapkan dengan surplus informasi yang kadang-kadang hoaksnya banyak,” katanya.

Arief mengatakan bahwa dalam beberapa kesempatan, Prabowo dan Gibran selalu berpesan agar dalam menghadapi berita hoaks perlu ditanggapi dengan lebih bijak.

“Pak Prabowo dan Mas Gibran itu selalu sampaikan walaupun kita dicaci mati, difitnah, disebar berita bohong, kita tetap harus santun, kita tetap harus lebih beradab, kita tetap harus lebih bijak dan tidak boleh balas. Kita senyumin aja,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masyarakat saat ini perlu mampu membedakan berita bohong dan berita yang benar yang bertebaran di media sosial dengan meningkatkan literasi digitalnya.

“Di era digital yang semua orang mesti beradaptasi dengan itu, kadang-kadang perlu dikasih tau. Namanya kan sekarang literasi digital ya, jadi pola pikirnya mesti berubah,” katanya.

Selain itu, ia menyebut kabar bohong yang disebarkan di media sosial memiliki jejak digital yang dapat dilacak meski sudah dalam kurun waktu yang lama.

“Orang sebar berita bohong itu tidak seperti dengan kita ngomong atau fitnah orang di warung kopi. Kalau orang fitnah di warung kopi kan hilang gitu aja, kalau orang fitnah di media sosial itu akan abadi,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mencari sumber penyebaran hoaks di media sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu bisa dilakukan oleh semua orang. Hal itu, katanya, dapat menjadi faktor yang membuat para pengguna media sosial bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

"Jadi kita ingin sampaikan bahwa mencari informasi, mencari orang yang menyebar berita hoaks itu tidak hanya bisa dilakukan oleh kami misalnya, tapi juga bisa dilakukan oleh semua orang," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024, Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Jimly Ashiddiqie minta capres-cawapres teladani sosok Rizal Ramli
Baca juga: Jelang debat ketiga, TKN: Prabowo sudah persiapkan diri
Baca juga: PDIP desak transparansi pengusutan kekerasan terhadap relawan

 

Pewarta: Fauzan
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024