"Kami perkirakan jumlah penumpang arus mudik H-2 mencapai 13.000 orang," kata Kepala Stasiun KA Rangkasbitung Didin Wahyudin, di Lebak, Selasa.
Ia mengatakan puncak arus mudik angkutan KA Stasiun Rangkasbitung dipastikan pada H-2 mencapai 13.000 orang dan H-3 sebanyak 11.000 orang.
Sebagian besar mereka pemudik dari Stasiun Tanah Abang, Gambir, Palmerah dan Kebayoran Jakarta.
Selain itu juga pemudik dari Serang, Cilegon dan Merak. Mereka turun di Stasiun Rangkasbitung.
Mereka adalah penumpang yang menggunakan jasa angkutan KA mudik ke kampung halamannya di berbagai daerah di Provinsi Banten, seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
Para pemudik tersebut kebanyakan bekerja di sektor nonformal, seperti pembantu rumah tangga, pengemudi pribadi, dan pekerja buruh bangunan.
Lonjakan pemudik tersebut, kata dia, karena saat ini sudah memasuki masa liburan (cuti bersama), sehingga mereka pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Puncak pemudik 2013 pada H-2 mencapai 13.000 orang atau naik 16 persen dibanding Lebaran 2012," katanya.
Ia menyebutkan selama ini pelayanan angkutan terlayani dengan baik dan tidak terjadi hambatan meskipun pemudik saling berdesak-desakan di atas gerbong KA.
PT Kereta Api Indonesia mengoptimalkan 34 KA dengan pelayanan pulang pergi Rangkasbitung-Jakarta dan sebaliknya Jakarta-Rangkasbitung.
Keberangkatan awal dimulai pukul 04.15 WIB dan kedatangan terakhir pukul 22.00 WIB.
"Dengan 34 KA itu tentu semua penumpang terangkut dan tidak ada penumpang yang telantar," ujarnya.
Ia menjelaskan ke-34 KA tersebut setiap perjalanan membawa 12 rangkaian gerbong dengan jumlah penumpang 80 orang per gerbong dan jika dikalkulasikan mencapai 9.600 orang.
Dari 9.600 penumpang itu, setiap perjalanan dari Jakarta menuju Rangkasbitung diperkirakan mencapai 8.000 orang.
"Kami terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat agar merasa nyaman dan selamat sampai tujuan," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
