Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Hayono Isman menyatakan aksi peledakan bom di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta Barat, merupakan tindakan biadab dan tak bermoral.

"Tindakan kriminal nan biadab dilakukan saat bulan suci Ramadhan. Pelaku bom ini orang-orang yang tidak punya moral karena merusak toleransi beragama yang kita bangun dan jaga bersama," kata Hayono Isman kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Dikatakan politisi Demokrat itu, pelaku bom adalah musuh utama rakyat.

"Oleh karena itu intelijen kita harus lebih mampu mendeteksi pergerakan mereka sejak dini. Dilain pihak dukungan publik juga diperlukan bagi intelijen bekerja optimal. Dengan publik lebih memahami tugas intelijen maka berbagai potensi tindakan kriminal semacam ini bisa dicegah," kata dia.

Sementara itu, anggota komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, ledakan bom di rumah ibadah harus dikutuk karena merusak citra negara dan menimbulkan rasa takut masyarakat, khususnya umat Budha.

"Kelompok pelaku ingin mengekspresikan keprihatinan mereka atas tragedi kemanusiaan yang dialami etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Saya yakin, semua orang di Indonesia pasti prihatin atas tragedi Rohingya. Namun, meledakan bom di Vihara Ekayana di Duri Kepa, Jakarta Barat, bukanlah solusi. Ledakan bom itu sekali tidak menyelesaikan masalah," kata Bambang.

Cara paling bijak membantu etnis Rohingya adalah memperkuat langkah-langkah yang telah ditempuh Ketua PMI, Yusuf Kalla, melalui diplomasi dan bantuan kemanusiaan.

"Artinya, dibanding sekadar memberi pesan lewat ledakan bom, akan jauh lebih produktif jika menggalang kekuatan seluruh komponen umat beragama di Indonesia untuk membantu etnis Rohingya," ujar dia.

Selain mencari dan menangkap pelaku ledakan bom di Vihara Ekayana, dirinya menghimbau Polri agar segera memulihkan rasa aman umat Budha dan umat beragama lainnya.

"Kasus ledakan bom ini benar-benar merusak citra negara, karena kita sedang menyogsong hari raya Idul Fitri. Merusak rumah ibadah bukan hanya tercela, tetapi telah menodai bulan suci Ramadhan," pungkas Bambang.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013