Kalau tidak bawa motor, agak sulit mau ke mana-mana. Rasa lelah di jalan selama 3,5 jam juga tidak terlalu terasa karena kami berangkatnya secara rombongan, jadi kalau pas lagi capek bisa bertahan istirahat dulu rame-rame.
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Mudik menggunakan sepeda motor masih menjadi pilihan sebagian masyarakat. Seperti di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, banyak pemudik yang membawa serta sepeda motor.

"Biaya membawa motor Rp 350.000 tambah penumpang Rp 250.000 untuk tujuan Semarang. Kami satu rombongan dan rata-rata bawa motor. Ada yang sendiri-sendiri, ada yang satu motor berdua," kata Diannur, pemudik asal Sampit, Jumat.

Pedagang gorengan ini mengaku sengaja mudik membawa sepeda motor karena dirasa cukup efektif dan hemat. Dari Semarang menuju kampung halamannya di Tegal Jawa Tengah, dia bersama istri dan satu anaknya bisa berhemat dengan menaiki satu sepeda motor, dibanding harus mengeluarkan ongkos lagi jika menggunakan bus.

Selain itu, mudik menggunakan sepeda motor juga lebih cepat sampai ke kampung halaman karena tidak perlu antre menunggu angkutan menuju terminal, kemudian berangkat lagi ke kampung halaman. Dengan menggunakan sepeda motor, dia juga mengaku bisa lebih leluasa mengunjungi sanak keluarga saat Lebaran.

"Kalau tidak bawa motor, agak sulit mau ke mana-mana. Rasa lelah di jalan selama 3,5 jam juga tidak terlalu terasa karena kami berangkatnya secara rombongan, jadi kalau pas lagi capek bisa bertahan istirahat dulu rame-rame," ucap Diannur.

Mudik lebaran seolah menjadi tradisi yang tidak bisa dilewatkan oleh Diannur dan keluarganya. Meski sebagian saudarannya juga bekerja di Kotim, namun mereka tetap pulang kampung karena orangtua mereka masih menetap di Tegal.

Biasanya mereka pulang kampung sekitar satu bulan. Berlebaran cukup lama di kampung halaman dalam setahun dirasa cukup wajar setelah sebelas bulan mereka bekerja mencari uang di Kotim dengan berjualan gorengan.

"Kan setahun sekali juga, jadi wajar lah kalau cukup lama berada di kampung. Biasanya memang sekitar sebulan, apalagi biasanya tiap Lebaran itu ada saja keluarga yang menggelar pesta perkawinan makanya seluruh keluarga berkumpul," ucapnya.

Kapolres Kotim AKBP Himawan Bayu Aji meminta pemudik menghindari mudik menggunakan kendaraan roda dua karena rawan kecelakaan. Secara khusus dia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan mudik agar waspada terhadap kecelakaan lalu lintas.

"Kendaraan atau armada yang digunakan harus dipastikan aman, gunakan perlekapan pengamanan diri dan taati aturan lalu lintas. Kita berharap agar arus mudik tahun ini berjalan lancar dan kecelakaan bisa ditekan," harapnya.

Sementara itu, arus mudik di Pelabuhan Sampit terus mengalir. Sesuai jadwal, Jumat pagi hingga siang, secara bergantian diberangkatkan ribuan penumpang tujuan Surabaya dan Semarang menggunakan KM Kirana III, Kirana I dan KM Kelimutu.

Pewarta: Norjani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013