Samarinda, Kalimantan Timur (ANTARA) — Sebagai upaya mendorong konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Konversi, di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.

Subkoordinator Insentif dan Disinsentif Konservasi Energi Andi Luxbinator mengungkapkan, bimtek ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik. 

“Hal ini merupakan salah satu program konservasi energi pada sektor transportasi sebagai perwujudan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah berfokus pada pengurangan sepeda motor BBM karena sektor ini masih menjadi salah satu pengguna energi terbesar mengingat angka populasinya lebih dari 120 juta dan tren pertumbuhannya sekitar 5 sampai 6 persen setiap tahunnya. Selain itu, konsumsi bahan bakar Indonesia juga mengalami lonjakan hingga 30% dalam 10 tahun terakhir yang didominasi oleh penggunaan dari sektor industri dan transportasi.

“Padahal negara kita berkomitmen untuk menurunkannya bahkan hingga nol emisi. Di sinilah peran kendaraan listrik berbasis baterai. Percepatan ekosistem KBLBB kita upayakan penuhi dengan program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik,”  tuturnya.

Diakui Andi, biaya melakukan konversi relatif mahal bagi masyarakat, yaitu berkisar antara 17 Juta Rupiah. Oleh karena itu, untuk mendorong minat dan ketertarikan masyarakat dalam melakukan konversi, pemerintah telah menyiapkan skema bantuan pemerintah dalam bentuk potongan biaya konversi untuk setiap unit sepeda motor konversi. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan platform digital terintegrasi yang dapat diakses dengan menggunakan kata kunci pencarian “Konversi Motor Listrik”, guna memudahkan masyarakat mengikuti program ini.

Lebih lanjut, Andi mengatakan pentingnya pula bengkel konversi baik tipe A dan B dengan jumlah yang banyak serta memiliki jaringan bengkel reparasinya. 

“Saat ini sudah ada 12 bengkel konversi bersertifikat yang terverifikasi dan tercantum di Platform 4 Digital sebagai mitra program. Meskipun saat ini lokasinya masih hanya di pulau Jawa dan Bali. Jumlah bengkel konversi yang bermitra ini dapat bertambah dari bengkel tersertifikasi Kemenhub dan dari bengkel binaan,” terang Andi.

Di samping keberadaan bengkel konversi, perlu adanya pula sumber daya manusia yang memadai untuk memenuhi kebutuhan bengkel konversi bersertifikat dan bengkel reparasinya. 

Untuk Kalimantan Timur, sebelumnya Ditjen EBTKE telah menggandeng PPSDM KEBTKE untuk mengadakan Workshop dan Pelatihan teknis dalam melatih tenaga teknis (montir) bengkel yang berasal dari perwakilan tenaga guru SMK, BLK, dan anggota asosiasi motor. Pelatihan konversi sepeda motor listrik di Provinsi Kalimantan Timur telah diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 11 November 2023 di SMK Negeri 6 Balikpapan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023