Kami berharap seluruh UMKM jadi bagian dari ekosistem kendaraan listrik, terutamanya untuk motor listrik dan diharapkan bisa jadi pemasok komponen-komponen motor listrik
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk ikut terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) lewat ajang inabuyer EV Expo 2023.
 
Airlangga menyebut Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 358 juta ton CO2 di 2030.
 
"Kami berharap seluruh UMKM jadi bagian dari ekosistem kendaraan listrik, terutamanya untuk motor listrik dan diharapkan bisa jadi pemasok komponen-komponen motor listrik," katanya lewat sambutan virtualnya di ajang inabuyer EV Expo 2023 di Jakarta, Selasa.
 
Menurut Airlangga, pengembangan kendaraan listrik terus mendapat momentum yang baik karena Indonesia mempunyai bahan baku terutama untuk bahan baku berbasis nikel, utamanya untuk EV dan baterai listrik.
 
Pengembangan kendaraan listrik juga menjadi penting karena investasi terus meningkat dan penjualan motor listrik juga mengalami peningkatan.
 
Pemerintah telah memberikan sejumlah subsidi antara lain bantuan pembelian kendaraan roda dua dan konversi ke motor listrik masing-masing Rp7 juta, serta insentif ditanggung pemerintah untuk mobil dan bus listrik dengan TKDN minimal 40 persen. Selain itu, bus listrik dengan TKDN 20-40 persen juga mendapatkan itu insentif PPN DTP sebesar 5 persen.
 
Deputi Bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman (kanan naik motor) dan Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah (kiri naik motor) dalam pembukaan inabuyer EV Expo 2023 di Jakarta, Selasa (29/11/2023). (ANTARA/Ade Irma Junida)
 
Deputi Bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman mengatakan saat ini UMKM sudah mulai memproduksi komponen kendaraan listrik. Bahkan, ia menyebut saat ini pelaku UMKM di bidang pengembangan ekosistem kendaraan listrik telah mencapai hingga 800-an anggota.
 
Hanung mengungkapkan ada peluang besar bagi UMKM untuk masuk dalam ekosistem EV, diantaranya dengan menjadi distributor, dealer, jasa charging, serta bengkel konversi juga ada peluang penyewaan baterai atau motor.
 
"Kemudian di industri komponen, juga sudah banyak yang bisa membuat frame, packing baterai controller dan lainnya," katanya.
 
Menurut Hanung, UMKM lebih mudah masuk ke ekosistem kendaraan listrik dibandingkan ke ekosistem motor bakar atau yang berbahan bakar fosil. Hal itu lantaran komponen yang lebih sedikit.
 
"Kita harap akan makin banyak komponen yang diproduksi oleh UMKM, saran saya mestinya kita punya standard agar UMKM kita bisa mudah memproduksi (komponen)," katanya.
 
Sementara itu, Ketua Umum Chairman of Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATEC), sekaligus Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menjelaskan ajang inabuyer EV Expo 2023 digelar untuk mempercepat B2B matching bagi pemerintah pusat dan daerah melalui pengadaan EV sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Umum.
 
Ajang tersebut juga digelar sebagai inisiatif untuk menghidupkan kembali Smesco sebagai lokasi pameran B2B dan B2C.
 
"Kami juga ingin memberikan motivasi bagi pemain brand EV lokal dalam pengembangan ekosistem ini, termasuk ekspor. Toko retail kita sudah ada di Malaysia, hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi brand EV lokal agar dapat diekspor secara internasional juga," katanya.

Baca juga: Erick Thohir gandeng Australia perkuat ekosistem kendaraan listrik RI
Baca juga: Nissan investasikan Rp22 triliun bangun dua model EV di Inggris
Baca juga: HTM EV luncurkan tiga sepeda listrik terbaru dukung transportasi hijau

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023