Jakarta (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Mahasiswa Jakarta (KPMJ), Kamis sore, mendatangi Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di kawasan Senayan Jakarta, menuntut Menpora Adhyaksa Dault mengklarifikasi pernyataannya di Jakarta Media Center (JMC) 13 Juli lalu yang dinilai melukai kalangan mahasiswa. Dalam orasinya di depan pintu gerbang Kantor Menpora, para pengunjukrasa menuding, pernyataan Menpora yang mengatakan sebagian besar aksi demonstrasi mahasiswa dilakukan karena dibayar, telah memprovokasi gerakan mahasiswa. Pernyataan Menpora tersebut, menurut mereka, merupakan upaya pembusukan gerakan mahasiswa dan pemuda, sehingga kekuasaan kabinet Susilo Bambang Yudhoyono terus berjalan mulus tanpa adanya kontrol dari gerakan mahasiswa. Ditengah orasinya, mereka juga menuntut Menpora Adhyaksa mundur dari jabatannya dan meminta maaf kepada mahasiswa dan pemuda Indonesia atas pernyataannya itu. Disela-sela orasi pemimpin aksi, sesekali terdengar tiupan peluit dari salah satu peserta yang dilanjutkan dengan mengacungkan papan berwarna merah yang bertuliskan "Kartu Merah Buat Menpora". Pertunjukan layaknya wasit yang mengeluarkan kartu merah dalam sebuah pertandingan sepakbola itu berlangsung berulang-ulang. Hingga sekitar satu jam aksi itu berjalan, Menpora Adhyaksa Dault berkenan menemui para pengunjukrasa yang sebagian besar berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu. Di depan pengunjukrasa, Menpora menyatakan penghargaannya atas bentuk kepedulian para mahasiswa itu yang telah menyampaikan kritik positif kepadanya. "Saya menghargai bentuk kepedulian kalian, apa yang disampaikan betul dan saya akan menerima selama kritik yang disampaikan itu positif," katanya. Namun demikian, Menpora dengan intonasi meninggi meminta para pengunjukrasa mengulangi kritikannya terhadap pernyataan Menpora. Karena, menurut Menpora para pengunjukrasa telah salah mengutip pernyataannya di JMC beberapa waktu lalu. "Coba diulangi lagi kata-kata saya, saya tidak mengatakan semua mahasiswa begitu, saya hanya mengatakan ada," katanya. Setelah Menpora memberikan pernyataan, pengunjukrasa pun mundur dan membubarkan diri, namun Menpora terlibat pembicaraan serius dengan beberapa orang perwakilan mahasiswa. Ditengah kerumunan itu, Menpora dengan serius menyatakan sangat keberatan dengan penyataan pengunjukrasa yang menyatakan Adhyaksa bangsat. "Tadi ada yang mengatakan, Adhyaksa bangsat! Saya terima. Tapi tolong, hati-hati lah," tegas Menpora. Setelah Menpora memanggil salah satu pimpinan pengunjukrasa bernama Yudi, keduanya pun saling maaf memaafkan. Pengunjukrasa pun membubarkan diri. Meski Menpora Adhyaksa menganggap masalah itu selesai, tiba-tiba sekelompok atlit muncul dan mencoba mengejar para pengunjukrasa sembari mengeluarkan kata-kata makian. Beruntung ada beberapa orang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mencegahnya dan meminta mereka memasuki halaman kantor Menpora. "Mahasiswa apaan, ini lah mahasiswa yang berprestasi dan mendukung Menpora," kata seseorang tidak dikenal dengan nada tinggi sembari menggandeng seorang atlet muda dan diikuti oleh beberapa atlet muda lainnya. Setelah sekelompok atlet itu kembali memasuki kantor Menteri Menpora, sisa-sisa pengunjukrasa dan massa yang menyaksikan aksi itu pun membubarkan diri.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006