Akan tetapi, tentunya pilihan ini harus mempertimbangkan figur senior Golkar yang memiliki peluang mengambil alih Golkar secara demokratis pada Munas Golkar 2015,"
Jakarta (ANTARA News) - Seorang peneliti memprediksi jika PDIP mengajukan Jokowi sebagai bakal capres dan terpilih sebagai pesiden pada 2014, maka kemungkinan besar PDIP akan berkoalisi dengan Golkar.

"Akan tetapi, tentunya pilihan ini harus mempertimbangkan figur senior Golkar yang memiliki peluang mengambil alih Golkar secara demokratis pada Munas Golkar 2015," kata peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

Menurut Endang, melihat Obama yang tepat berpasangan dengan Joe Biden pada Pilpres di AS pada 2008 dan 2012, dirinya melihat Jokowi akan pas jika bergandengan dengan tokoh senior Golkar, yakni Ginandjar Kartasasmita.

Ginandjar adalah sosok yang sudah dalam paket komplit, sebagai tentara, akademisi, politisi, teknokrat dan birokrat.

Selain itu, kata Endang, pengalaman profesional Ginandjar Kartasasmita tidak diragukan lagi. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Soeharto itu berjasa dalam transisi Indonesia menuju reformasi.

Dalam periode sebelum lengsernya Soeharto, Ginandjar ditawari untuk bergabung dalam kabinet reformasi ala Soeharto, namun sebaliknya dia menolak dan mendorong agar Soeharto segera lengser.

"Kami tahu selain sudah sangat senior, Ginandjar juga memiliki faktor electoral dan terbukti dari dua kali berturut turut memenangkan pemilihan DPD RI dari Jawa Barat. GK juga memiliki kemampuan diplomasi luar negeri yang handal," kata Endang.

Sebelumnya, anggota Badan Penasehat Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jeffrie Geovanie mengatakan, pentingnya PDIP dan Jokowi menggandeng tokoh Golkar, agar memiliki dasar kemungkinan mengambil-alih kepengurusan Golkar pada Munas 2015 dan kemudian berkoalisi dengan PDIP.

"Kalau itu terjadi, partai penguasa pasca 2014 adalah PDIP didukung Golkar dengan partai penyeimbang pemerintahan yang dipimpin Demokrat. Kita lihat saja tidak lama lagi, satu tahun lagi," kata Jeffrie.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013