Tokyo (ANTARA) - BYD, produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terkemuka di China, akan mulai menjual bus listrik model baru berukuran sedang di Jepang untuk memenuhi permintaan akan transportasi umum ramah lingkungan yang terus meningkat.

Dirancang khusus untuk pasar Jepang, bus listrik berukuran sedang J7 memiliki jarak tempuh 250 kilometer dan dibanderol dengan harga 36,5 juta yen atau sekitar 240.000 dolar AS, demikian disampaikan BYD Japan Co., Ltd. dalam konferensi pers pada Selasa (14/11).

Pemesanan untuk model ini akan dimulai pada 1 Januari 2024, dan pengirimannya diperkirakan akan dimulai pada musim gugur 2025.

Raksasa otomotif asal China itu masuk ke pasar bus listrik Jepang pada 2015 dengan meluncurkan lima bus listrik di Kyoto.

Saat ini, BYD memiliki pangsa pasar lebih dari 70 persen di pasar bus listrik Jepang dan menargetkan untuk mencapai penjualan kumulatif 4.000 bus di negara itu pada 2030.

"BYD berkomitmen untuk mempromosikan elektrifikasi transportasi bekerja sama dengan mitra-mitra Jepang melalui penerapan teknologi dan produk baru," kata Liu Xueliang, Manajer Umum BYD Divisi Penjualan Otomotif Asia-Pasifik sekaligus Presiden BYD Japan Co., Ltd.
 
 Gambar dari bus listrik menengah J7 buatan produsen kendaraan listrik terkemuka China BYD yang disesuaikan untuk pasar Jepang. (Xinhua/HO-BYD)


Meskipun memiliki pasar otomotif yang matang, Jepang masih tertinggal dari negara-negara lain di dunia dalam hal pergeseran ke arah kendaraan listrik karena model hibrida bensin-listrik masih lebih populer.

Dengan tren dekarbonisasi global, Jepang telah menargetkan agar per 2035 nanti semua kendaraan yang dijual di negara itu setidaknya sebagian menggunakan listrik, bersamaan dengan peningkatan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan pengurangan pembatasan pemasangan fasilitas pengisian daya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023