Jumlah titik api yang terdeteksi oleh satelit NOAA-18 pada Rabu (26/6) tinggal enam. Itu jauh lebih sedikit dibanding hari-hari sebelumnya, yaitu pada Minggu (23/6) yang mencapai 154 titik api dan Senin (24/6) ada 265 titik api,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan satelit peramalan cuaca NOAA-18 mendeteksi sisa titik api akibat kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau sebanyak enam titik.

"Jumlah titik api yang terdeteksi oleh satelit NOAA-18 pada Rabu (26/6) tinggal enam. Itu jauh lebih sedikit dibanding hari-hari sebelumnya, yaitu pada Minggu (23/6) yang mencapai 154 titik api dan Senin (24/6) ada 265 titik api," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.

Bahkan, kata dia, hasil pantauan dari satelit Terra/Aqua MODIS dari NASA titik api di Riau sudah tidak ada.

Menurut Sutopo, Satelit NOAA-18 mendeteksi titik api dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada Satelit Terra/Aqua MODIS.

"Itu karena satelit NOAA-18 memiliki resolusi 1 km x 1 km sedangkan satelit Terra/Aqua MODIS resolusinya 4 km x 4 km," jelasnya.

Dia juga menyampaikan bahwa Kepala BNPB Syamsul Maarif masih terus memimpin operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan serta penanggulangan bencana asap di Riau yang memasuki hari ketujuh.

"Hujan buatan terus dilakukan dengan menebarkan garam di awan. Kemarin dilakukan tiga kali peyemaian, yaitu "sorties" (serangan mendadak) dengan menggunakan dua pesawat Hercules yang mengangkut 2,4 ton dan 3,6 ton garam. Kemudian, satu `sortie` lainnya memakai pesawat CASA yang membawa satu ton garam," katanya.

Sutopo menyebutkan beberapa wilayah di Riau yang menjadi tempat penyemaian untuk hujan buatan, yaitu Bengkalis, Kuantan Senggigi, Kampar, dan Dumai.

Lebih lanjut dia mengatakan saat ini pemboman air masih dilakukan dengan mengerahkan total tujuh helikopter, yang terdiri dari tiga helikopter Bolco BNPB, dua helikopter PT. Indah Kiat, dan dua helikopter Polri.

"Ada juga satu helikopter bantuan PT. RAPP untuk dukungan logistik," ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, untuk mendukung pemadaman kebakaran lahan dan hutan di darat, pemerintah telah mengerahkan 1.525 personil TNI dan Polri.

Dia memaparkan bahwa pada Selasa (25/6) tiba di Pekanbaru 528 personil TNI. Kemudian, pada Rabu (26/6) datang tambahan personil sebanyak 997 orang sehingga total pasukan 1.525 personel.

"Para personel TNI dan Polri ini telah disebar ke beberapa tempat, seperti Siak, Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu," kata Sutopo.
(Y012/N002)

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013