... harus komprehensif sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang inovatif tentang tata kelola hutan... "
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia menginginkan pemerintah menemukan cara baru dalam tata kelola hutan mengatasi kebakaran hutan. Mereka juga ingin isu lingkungan dan keberlanjutan harus dikedepankan secermat di Indonesia agar tidak mengganggu aktivitas perekonomian.

Sejumlah perusahaan perkebunan swasta di Sumatera diduga menjadi aktor di balik pembakaran lahan dan hutan itu. Sedangkan kecenderungan berbisnis ke depan adalah ekonomi hijau, yang sangat menyimak pelestarian lingkungan hidup pada segala aspek.

"Penyelesaian masalahnya harus komprehensif sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang inovatif tentang tata kelola hutan," kata Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Lingkungan Hidup, Shinta W Kamdani, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, berbagai upaya yang dilakukan sejauh ini masih belum bisa memecahkan permasalahan kebakaran lahan dan hutan ini. Kerugian besar dari sisi ekonomi jelas ada akibat asap berskala masif ini, walau dia belum memiliki data valid tentang itu.

"Indonesia adalah rumah bagi pemodal, produsen, pengolah dan pembeli dalam rantai ekonomi, tak hanya domestik tetapi juga memasok pasar luar negeri," kata Kamdani.

Sebelumnya, Presiden Susilo Yudhoyono menegaskan negara tetangga jangan memberikan sinyal yang salah dalam melihat permasalahan kebakaran hutan dan ladang yang menimbulkan masalah asap.

"Saya katakan kepada saudara kami di Malaysia dan Singapura, tahun 2013 ini berbeda, sejak 2006 terus cegah dan ada tahun yang hampir tidak ada, tetapi tahun ini memang khusus luar biasa, karena ada faktor yang ekstrim cuaca panas," kata dia, saat memberikan keterangan pers di Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu sore (26/6).

Yudhoyono menyoroti pemberitaan dan opini di Singapura maupun Malaysia yang menilai Indonesia sejak 1997 telah memberikan polusi udara di Singapura.

Dia mengatakan, pemerintah Indonesia sepenuhnya menangani masalah kebakaran hutan dan ladang yang menimbulkan asap. 

Sepekan sebelum Yudhoyono menyatakan hal itu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyatakan jaminannya pasti menghukum berat tiap warga negara Singapura dan perusahaan berbadan hukum Singapura yang terlibat pembakaran lahan dan hutan Sumatera kali ini. 

(M040/P008/R007)

Pewarta: Muhammad R Rahman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013