Pendapatan perusahaan mencerminkan pertumbuhan sebesar 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. KIA merupakan anak usaha dari KIA Group dan konglomerat ASEAN, SCG,"
Jakarta (ANTARA News) – PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA), produsen utama ubin keramik berkualitas tinggi, mencatatkan penjualan gabungan sebesar Rp227 miliar dalam laporan kinerja yang tidak teraudit pada kuartal pertama tahun 2013.

"Pendapatan perusahaan mencerminkan pertumbuhan sebesar 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. KIA merupakan anak usaha dari KIA Group dan konglomerat ASEAN, SCG," ujar Direktur Operasional KIA Handono Warih dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, laba bersih KIA Group meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pada kuartal pertama, KIA Group mencatatakan laba bersih lebih dari Rp33 miliar dibandingkan tahun lalu yang tercatat hanya sebesar Rp4 miliar.

"Kenaikan EBT yang signifikan tersebut didukung oleh peningkatan penjualan, efisiensi pengelolaan biaya dan penurunan kerugian translasi mata uang asing. Terhitung per tanggal 31 Maret 2013, KIA mencatatkan total aset senilai hampir Rp2,17 miliar," ujar dia.

Direktur Operasional KIA Handono Warih menjelaskan peningkatan volume penjualan dan penyesuaian harga dari produk bernilai tinggi menghasilkan pertumbuhan penjualan sebesar 22 persen dan pendapatan sebesar Rp227,1 miliar.

"Kami percaya perusahaan dapat terus mempertahankan pertumbuhan produktif dengan fokus pada penelitian dan pengembangan (R&D), peningkatan teknologi produksi sekaligus implementasi praktik terbaik untuk menghasilkan produk berkualitas kepada pelanggan," ujar dia.

Menurut dia, peningkatan kebutuhan industri konstruksi dan komitmen pemerintah untuk fokus dalam pengembangan infrastruktur Indonesia merupakan kesempatan emas bagi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 19 persen pada akhir tahun.

"Tahun ini sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri keramik diperkirakan akan tumbuh sekitar 15 hingga 20 persen. Dengan adanya komitmen pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia, kami melihat kesempatan emas untuk mencapai pertumbuhan bisnis sekitar 19 persen hingga akhir tahun ini," kata dia.(*)

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013