Berlin (ANTARA News) - Valentino Rossi membuat peluang untuk mempertahankan gelar MotoGP tetap hidup setelah merebut kemenangan melalui sebuah pertarungan di Grand Prix Jerman, Minggu. Pembalap Yamaha asal Italia itu berjuang keras dari posisi start ke-11 untuk merebut kemenangan kedua beruntun di sirkuit Sachsenring, mampu menahan tantangan keras dari rekan senegaranya Marco Melandri pada putaran terakhir, dengan unggul 0,145 detik. Pembalap Amerika Serikat Nicky Hayden melengkapi pembalap di podium dan mempertahankan keunggulannya dalam klasemen kejuaraan dengan total 169 poin. Pembalap Spanyol Dani Pedrosa, posisi keempat di Jerman setelah start di posisi terdepan, turun ke urutan tiga dalam klasemen kejuaaraan dengan total poin 140, di bawah Rossi yang mengumpulkan 143 poin. "Saya mampu melakukan start yang hebat dan dengan cepat berada di antara penbalap-pembalap terdepan," kata Rossi. "Ini pertarungan yang nyata, terutama dengan Marco pada putaran terakhir." Juara dunia tujuh kali pada semua kelas itu, yang tengah memburu gelar kelas 500cc utntuk keenamkalinya secara berturut-turut, mengenakan kaos tim sepakbola Italia dengan dihiasi nama pemain belakang kontroversial Marco Materazzi dalam merayakan kemenangannya. "Italia juara dunia," kata Rossi dalam konferensi pers sembari menunjuk pada bendera Italia pada kaosnya. Dalam 10 penampilan sebelumnya yang dia selalu memulai balapan di luar 10 besar, Rossi berdiri empat kali di podium dan satu kali juara. Di Grand Prix Inggris pada 2 Juli, di memulai balapan dari posisi start ke-12 dan bertarung untuk menempati posisi kedua meskipun sakit pada tangan dan cedera pergelangan kaki. "Ini balapan yang luar biasa," kata Melandri. "Sayangnya, Valentino yang memenangi pertarungan pada putaran terakhir. Saya sudah berusaha keras namun dia sangat, sangat cepat dan menutup semua ruang." Sirkuit Sachsenring memberikan tontonan yang menarik namun kontras antara bagian untuk memacu kendaraan dengan cepat dan lambat, dan tikungan dengan penguasaan tangan kiri, memberi sebuah tantangan bagi para pembalap dan memberi tekanan pada ban-ban mereka, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006