Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pendemo yang mengatasnamakan diri sebagai Majelis Pekerja Buruh Indonesia mempersiapkan aksi di depan gerbang utama DPR-MPR RI, Jakarta, Senin siang.

Meski massa baru puluhan orang, Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menyatakan, akan ada lebih banyak lagi buruh yaitu sekitar 10.000 yang bergabung.

"Kita akan memastikan DPR batalkan kenaikan. Kalau tetap naik, kita akan bertahan di sini. dan tutup jalan tol," kata Rusdi di halaman depan DPR, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, dalam aksi hari ini, massa menuntut 5 poin yang berkaitan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM).

"Karena kenaikan BBM jelas berdampak pada buruh. Daya beli buruh semakin kecil, efeknya buruh makin sengsara. Kemudian, menurunkan upah buruh. Daya beli buruh makin tergusur. BLSM itu untuk yang miskin, buruh tidak termasuk itu," ujar dia.

Menurut dia, melalui BBM sebenarnya Indonesia mampu menyejahterakan masyarakatnya.

"Ternyata untuk energi di Pertamina hanya mengolah 40 persen. Sisanya dikuasai asing. Harusnya kita tidak perlu impor," kata dia.

Pihaknya, lanjut dia, menyiapkan aksi panjang yang puncaknya adalah aksi 10 juta buruh pada 16 Agustus 2013, saat presiden membaca nota keuangan.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013