Tidak boleh ada kelangkaan
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menambah stok premium bersubsidi hingga 10.000 kiloliter di atas kuota harian menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak minyak (BBM) yang direncanakan pada Juni 2013.

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko di Jakarta, Jumat, mengatakan, pihaknya menjamin ketersediaan premium dan juga solar bersubsidi dalam kondisi cukup.

Tambahan stok premium sebesar 10.000 kiloliter tersebut, tambahnya, juga sebagai persiapan hingga Lebaran nanti.

Sebelumnya, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro juga menjamin pasokan BBM dalam kondisi aman menjelang kenaikan harga komoditas tersebut.

Pemerintah berencana menaikkan harga premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter dan solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter.

Menurut Suhartoko, pihaknya telah melakukan simulasi kenaikan harga BBM pada 1 Juni 2013 yang seolah-olah konsumsi premium meningkat 10.000 kiloliter.

Saat ini, volume harian penyaluran premium mencapai sekitar 80.000 kiloliter.

Dengan tambahan 10.000 kiloliter, maka Pertamina menyiapkan stok premium hingga 90.000 kiloliter.

Ia mengatakan, rencana kenaikan harga BBM telah meningkatkan konsumsi premium dan solar.

Pada pekan pertama Juni 2013, konsumsi premium sudah naik menjadi 81.000 kiloliter dan solar 42.000 kiloliter.

Selain persiapan stok, lanjutnya, pihaknya juga akan menempatkan setidaknya satu aparat kepolisian di SPBU untuk menjaga antrian kendaraan.

Suhartoko menambahkan, peningkatan konsumsi jelang kenaikan harga BBM tidak sebesar dan selama saat Lebaran.

Berdasarkan pengalaman setiap kenaikan harga BBM, antrian kendaraan di SPBU hanya terjadi beberapa jam sebelum pengumumannya.

Menurut dia, peningkatan tajam penyaluran BBM di SPBU jelang kenaikan terjadi hanya 4-5 jam saja.

"Kami sudah siap," ujarnya.


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013