Maui, AS (ANTARA) - Produsen cip terkemuka Amerika Serikat (AS), Qualcomm, berharap dapat memperluas kerja sama dengan rantai industri di China dan mitra China di bidang komunikasi nirkabel guna mencapai hasil yang saling menguntungkan di pasar global, demikian disampaikan Kepala Qualcomm China Frank Meng.

"China telah lama menjadi pasar global terpenting bagi Qualcomm. Lebih dari separuh pendapatan global Qualcomm berasal dari pasar China," kata Meng kepada Xinhua di sela-sela pertemuan teknologi tahunan Qualcomm, yang diselenggarakan pekan lalu di Maui, Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, Qualcomm mempertahankan kerja sama yang erat dengan perusahaan-perusahaan China untuk mempromosikan pengembangan teknologi dan peluncuran produk di pasar global, ungkap Meng, seraya menambahkan bahwa kerja sama strategis di bidang komunikasi nirkabel juga memungkinkan Qualcomm untuk memimpin dalam persaingan global.

Qualcomm, sebuah perusahaan global terkemuka di bidang teknologi nirkabel generasi berikutnya yang berkantor pusat di San Diego, California, memasuki pasar China pada era 1990-an dan telah memperkuat kehadiran bisnisnya di China selama hampir 30 tahun.

"Qualcomm menyaksikan dan berpartisipasi dalam proses reformasi dan keterbukaan China serta berkembang bersama dengan industri komunikasi seluler China," jelas Meng.

"China telah giat mempromosikan pengembangan ekonomi inovatif, dan seluruh masyarakat semakin sadar untuk menghargai inovasi dan melindungi hak kekayaan intelektual," lanjutnya.

Meng mengungkapkan keyakinannya akan ketangguhan dan momentum jangka panjang yang baik dari ekonomi China.

Pasar ponsel pintar China menunjukkan tanda-tanda pemulihan, kata Meng, menambahkan bahwa Qualcomm yakin akan perkembangan industri komunikasi seluler China di masa depan.
 
   


Mengenai pengembangan 5G, Meng mengatakan bahwa China telah menjadi kekuatan terdepan dalam merumuskan standar 5G dan mempromosikan pengembangan teknologi 5G di dunia

Sejak China memberikan lisensi 5G untuk penggunaan komersial pada 2019, negara tersebut menduduki peringkat pertama dalam hal kecepatan pembangunan jaringan 5G, skala pembangunan stasiun pemancar (base transceiver station/BTS), dan jumlah pengguna 5G di dunia, kata Meng.

Qualcomm akan terus berkolaborasi dengan mitra-mitra China untuk bersama-sama mempromosikan penyebaran 5G, ujarnya.

Dikatakan oleh Meng bahwa Qualcomm adalah salah satu perusahaan Amerika pertama yang berpartisipasi dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) perdana pada 2018, dan akan menghadiri CIIE untuk tahun keenam berturut-turut.

CIIE keenam akan diselenggarakan di Shanghai pada 5-10 November, dan lebih dari 3.400 ekshibitor dari 154 negara, kawasan, dan organisasi internasional mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam ajang tersebut.

"CIIE menyediakan platform yang baik bagi Qualcomm untuk memamerkan teknologi-teknologi baru, kerja sama yang bermanfaat dengan perusahaan-perusahaan China, serta pengalaman baru bagi publik," kata Meng.

"Sementara itu, banyak pemerintah daerah yang memanfaatkan platform CIIE untuk berbagi kebijakan industri daerah dan arah pengembangan teknologi. Platform ini memberikan peluang besar bagi Qualcomm untuk belajar dan berkomunikasi lebih baik dengan pemerintah daerah, industri, dan pihak-pihak terkait lainnya melalui CIIE," tambahnya.

Qualcomm berharap dapat memamerkan pencapaian kerja sama terbarunya, produk inovatif baru, aplikasi, dan pengalaman pengguna di CIIE mendatang, kata Meng kepada Xinhua.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023