Konsep wisata medis ini melibatkan seluruh perjalanan pasien dari mulai keluar rumah hingga masuk ke rumah sakit. Untuk memfasilitasi hal ini, akan ada biro pariwisata yang akan membantu pasien dan pendamping mereka
Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan dua rumah sakit yakni RSUD Bandung Kiwari dan RS Santosa untuk dijadikan program wisata medis, guna menekan laju masyarakat Indonesia melakukan pengobatan ke luar negeri.

 

"Konsep wisata medis ini melibatkan seluruh perjalanan pasien dari mulai keluar rumah hingga masuk ke rumah sakit. Untuk memfasilitasi hal ini, akan ada biro pariwisata yang akan membantu pasien dan pendamping mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, di Bandung, Kamis.

 

Anhar menyebut ke depan akan ada berbagai rumah sakit kelas A dan B di Kota Bandung yang akan diproyeksikan menjadi wisata medis.

 

Termasuk dua rumah sakit yang sudah memenuhi syarat untuk dijadikan wisata medis yakni RSUD Bandung Kiwari dan RS Santosa. RSUD Bandung Kiwari terkenal unggul dalam layanan terkait kelahiran, medical checkup, dan rehabilitasi medis.

 

Sementara RS Santosa Bandung memiliki keunggulan dalam pengobatan penyakit jantung dan syaraf, dan telah menjadi tujuan perawatan bagi banyak pasien asing.

 

Ia mengungkapkan dengan dua rumah sakit yang siap melayani wisata medis tahun ini, Kota Bandung berencana untuk menambah lima rumah sakit pada tahun depan. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 16 rumah sakit.

 

Paket-paket perawatan kesehatan yang komprehensif dan konsep wisata medis yang nyaman menjadi daya tarik utama bagi pasien dan pendamping mereka.

 

"Untuk saat ini, Permenkes hanya mengizinkan rumah sakit kelas A dan B untuk menjadi penyelenggara wisata medis, dan Kota Bandung memiliki potensi besar dalam hal ini," kata Anhar.

 

Munculnya gagasan wisata medis dilatarbelakangi saat Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekhawatiran atas jumlah orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk perawatan medis dan berwisata kesehatan. Devisa yang dikeluarkan untuk tujuan ini mencapai angka yang signifikan, yakni sebanyak Rp170 triliun.

 

"Banyak dari mereka yang memilih Malaysia, khususnya Penang, sebagai tujuan utama. Padahal fasilitas kesehatan di Indonesia tidak hanya sebanding dengan yang ada di luar negeri, tetapi juga memiliki keunggulan dalam berbagai aspek," kata dia.

 

Ia berharap, upaya ini akan menciptakan peluang investasi yang signifikan dan menjadikan Kota Bandung sebagai tujuan wisata medis yang sukses di masa depan.

Baca juga: Wali Kota sebut Bandung miliki iklim baik untuk wisata kesehatan

Baca juga: Ada kisah seni di balik daya tarik wisata Jalan Braga Kota Bandung

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023