Kami belum memunculkan siapa yang dijagokan karena baru memunculkan kriteria calon pemimpin dan masalah apa saja yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Nantinya dalam proses konvensi itu, kami dapat masukan dari tokoh kritis,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menegaskan partainya belum membidik bakal calon presiden untuk Pemilu 2014, karena kebanyakan tokoh yang muncul hanya tinggi elektabilitasnya.

"Kami belum memunculkan siapa yang dijagokan karena baru memunculkan kriteria calon pemimpin dan masalah apa saja yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Nantinya dalam proses konvensi itu, kami dapat masukan dari tokoh kritis," kata Ahmad Mubarok kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Mubarok menegaskan partainya tidak menjadikan elektabilitas tinggi sebagai syarat bakal capres yang nantinya diajukan partai tersebut. Menurut dia, selama ini citra positif yang dimunculkan para kandidat belum tentu mencerminkan kondisi sesungguhnya dari calon tersebut.

"Kami memiliki metode sendiri dengan melibatkan tokoh-tokoh kritis dalam konvensi seperti metode debat dan logika keterpilihan yang kuat, sehingga tidak tertipu dengan pencitraan yang dimunculkan," ujarnya.

Dia mengatakan para kandidat itu nantinya akan diseleksi oleh tim independen, sehingga tolak ukur kriteria yang telah ditetapkan dapat dipenuhi.

Sebelumnya beberapa lembaga memaparkan hasil surveinya mengenai tingkat elektabilitas dan popularitas beberapa tokoh nasional di hadapan publik.

Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan tingkat elektabilitas Capres Joko Widodo adalah 28,6 persen.

Tokoh lain yang disebut, yakni Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie 7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD 2,4 persen, Hatta Rajasa 2,2 persen, dan 28 persen responden belum memiliki pilihan.

Dari segi popularitas, Jokowi paling populer di antara pejabat publik atau pejabat negara lainnya. Popularitas politikus PDI Perjuangan itu sebesar 85,9 persen, mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono di angka 78,5 persen.

Pejabat lainnya, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6 persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto 15,2 persen, dan Gita Wirjawan 8,4 persen.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9--16 April 2013. Di dalam survei tersebut tingkat kesalahan atau "margin of error" sebesar 2,42 persen.

(I028/C004)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013