Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan otomotif PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berencana meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia pada awal 2007 dengan investasi 70 juta dolar AS. Dengan tambahan investasi itu, kapasitas produksi ADM akan meningkat 31,6 persen dari 114 ribu unit menjadi 150 ribu unit per tahun, kata Wakil Presiden Direktur ADM, Sudirman MR ketika ditemui usai peluncuran Daihatsu Xenia VVT-i di Jakarta, Rabu. "Ada beberapa rencana (tambahan investasi) tapi belum bisa saya sampaikan karena masih dalam pembahasan, tapi yang sudah jelas yang terakhir ini adalah penambahan kapasitas dengan tambahan 70 juta dolar AS dan akan terlaksana pada awal 2007," katanya. Ia menegaskan, peningkatan kapasitas produksi itu dilakukan terkait rencana Daihatsu menetapkan Indonesia sebagai basis produksi kedua setelah Jepang, selain untuk kepentingan Grup Toyota yang sekarang juga memiliki sebagian saham Daihatsu. ADM, katanya, selain memproduksi Daihatsu Xenia juga membuat Toyota Avanza -- yang merupakan hasil kolaborasi Daihatsu dan Toyota -- baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Penambahan kapasitas itu tidak hanya untuk mengantisipasi permintaan pasar akan Xenia dan Avanza, tapi juga Daihatsu Taruna dan Zebra. "Pabriknya sangat fleksible sekali, jadi bisa untuk Xenia, Avanza, Taruna, dan Zebra," katanya. Untuk pasar ekspor, Daihatsu sedang membidik beberapa negara baru sebagai tujuannya, terutama bagi produk Toyota Avanza yang oleh Grup Toyota ekspornya diserahkan ke ADM, sedangkan Xenia difokuskan untuk pasar Indonesia. Daihatsu sendiri mengekspor beberapa model mobil dari Indonesia dalam bentuk terurai (CKD), seperti ke Malaysia. "Ada beberapa negara baru yang sedang kami rencanakan saat ini. Jadi ini sejalan. Kami sediakan produknya dan tambah kapasitas, setelah kami melihat ada peluang pasar di luar, " kata Sudirman. Rencananya, lanjut Sudirman, ke depan Toyota Avanza juga akan diekspor ke Philipina dan Meksiko. Saat ini mobil tersebut baru diekspor ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Ia memproyeksikan tahun ini produksi mobil ADM mencapai sekitar 95 ribu unit baik untuk ekspor maupun domestik dengan komposisi 40 persen dan 60 persen. "Tahun ini ADM menargetkan mobil Daihatsu mampu menguasai 10,5 persen pasar mobil di Indonesia, berapa pun besar pasar otomotif di Indonesia tahun 2006 ini," katanya. Lebih jauh Sudirman mengatakan, pasar mobil di Indonesia pada semester kedua tidak akan berubah secara signifikan, karena suku bunga pinjaman masih sangat tinggi. "Kami menyadari sebagian besar 70 sampai 80 persen pembeli mobil membeli secara kredit, dan selama BI rate belum menyentuh 10 persen, rasanya penjualan akan sulit," katanya. Sebelumnya Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo memproyeksikan penjualan mobil di Indonesia akan mencapai 320 ribu sampai 350 ribu unit pada 2006 atau turun dibandingkan 2005 yang mencapai sekitar 538 ribu unit.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006