Kami tidak terima teman kami di pukuli seperti itu..."
Makassar (ANTARA News) - Demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin berakhir ricuh.

Para mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang semula berunjukrasa di depan Kantor Pertamina Region VII di Jalan Garuda, kemudian bergeser ke sekretariat HMI di Jalan Botolempangan sekitar 13.00 WITA setelah mereka mendengar rekan mereka dipukuli aparat keamanan.

Dua mahasiswa tersebut mengalami luka lebam di tubuhnya akibat terkena pukulan dari petugas kepolisian dan petugas keamanan kantor Pertamina.

Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Stella Maris.

Para mahasiswa kemudian mengelar sweeping dan sempat mengejar dan melempari dua polisi lalu lintas yang sedang bertugas di sekitar Jalan Botolempangan.

Satu unit sepeda motor polisi lalu lintas dirusak mahasiswa dan helm bertuliskan "POLISI" pun menjadi sasaran pembakaran mahasiswa.

"Kami tidak terima teman kami di pukuli seperti itu, kami menuntut polisi bernuat kasar kepada kami," tutur Anwar salah satu anggota HMI.

Perwakilan mahasiswa kemudian melakukan protes ke Kantor Polrestabes Makasar guna mencari dan meminta keadilan hukum atas apa yang dilakukan pihak kepolisian kepada demonstran.

Hingga berita ini ditulis, mahasiswa masih memblokir Jalan Botolempangan di dekat sekertariat HMI Makassar dan menunggu hasil pertemuan antara pihak kepolisian dengan perwakilan mereka.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013