Moskow (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri meledakkan bom yang dibawanya di mobil dekat satu kantor polisi di wilayah Dagestan Rusia pada Sabtu, melukai 11 polisi dan orang yang lewat, kata media Rusia.

Dagestan, dihuni etnis campuran, sebagian besar wilayah Muslim antara Chechnya dan Laut Kaspia, telah menjadi provinsi yang paling eawan di Kaukasus Utara, di mana pemberontak mengatakan mereka berjuang untuk membentuk negara Islam dari Rusia selatan.

Bom itu meledak setelah polisi menghentikan mobil untuk memeriksa dokumen pengemudi, sekitar 100 meter dari kantor kepolisian daerah di pusat Makhachkala, ibu kota daerah.

Sumber-sumber kepolisian mengatakan kepada media lokal bahwa satu-satunya orang yang tewas adalah pembom, yang mereka diidentifikasi sebagai mantan istri dua gerilyawan.

Hal ini tidak biasa bagi perempuan untuk melakukan pemboman bunuh diri di wilayah tersebut. Mereka seringkali adalah janda gerilyawan.

Dua polisi yang terluka dalam ledakan itu berada dalam kritis kondisi, kata polisi, dengan sembilan orang lain membutuhkan perawatan rumah sakit.

Telah ada gelombang kekerasan di wilayah tersebut beberapa pekan ini. Serangan terbaru terjadi beberapa hari setelah dua bom mobil di

Makhachkala menewaskan empat orang dan melukai puluhan orang lainnya pada Senin.

Setidaknya 405 orang tewas dalam kekerasan di Dagestan terkait dengan pemberontakan tahun lalu, menurut Laman Knot Kaukasia, yang melacak perkembangan di wilayah tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan penegakan hukum kepada pihak berwenang untuk memastikan pemberontak tidak melakukan serangan pada Olimpiade Musim Dingin 2014 Februari mendatang di Laut Hitam, di kota resor Sochi, yang dekat dengan Kaukasus Utara, demikian Reuters melaporkan.

(SYS/H-AK/H-RN)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013