Jakarta (ANTARA News) - Bank Bukopin menurunkan target rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sampai akhir tahun 2006. Hal ini disebabkan tidak tercapainya target penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) perseroan. "Sebelumnya kita menargetkan CAR sebesar 17 persen setelah IPO, tapi karena ada penurunan sekarang menjadi sekitar 14-15 persen. Itu sudah cukup baik," kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin. Sampai akhir tahun lalu CAR perseroan berada di level 13,8 persen. Ke depannya, untuk kepentingan ekspansi Bank Bukopin, CAR akan diusakan untuk tetap di atas level 12 persen. "CAR minimal jangan sampai ke level 12 persen. Di atas 12 persen cukup nyaman untuk ekspansi," katanya. Sebelumnya perseroan melakukan pengurangan (down sizing) jumlah saham yang dilepas ke publik, dari semula sebesar 30 persen menjadi 15 persen dari modal disetornya. Pengurangan jumlah saham yang ditawarkan ini akibat mundurnya salah satu penjamin emisi Bank Bukopin yakni ABN Amro Asia Securities. Dari pelepasan 15 persen saham tersebut, Bank Bukopin meraup dana segar sebesar Rp295,317 miliar jauh lebih rendah dibanding target perolehan dana semula sebesar Rp 717,150 miliar hingga Rp 1,065 triliun. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto mengatakan saat ini target penyaluran kredit sampai akhir tahun sudah hampir terpenuhi. Dari target kredit sebesar Rp15 triliun atau tumbuh 10-15 persen dari total kredit tahun lalu sebesar Rp13,8 triliun, sampai Juni 2006 Bank Bukopin telah menyalurkan total kredit Rp14,7 triliun. "Kita tidak mengubah target pertumbuhan kredit tahun ini walaupun sudah hampir 100 persen terpenuhi, karena itu terkait juga dengan dana pihak ketiga (DPK) dan CAR," kata Joko.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006