Makassar (ANTARA News) - Penyidik Polres Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah memeriksa Awaluddin Djamal, Ketua Panitia Penyelenggara lomba balap mobil (drug race) di kabupaten itu, Minggu, yang berakhir dengan kecelakaan mengakibatkan lima orang penonton tewas dan 19 lainnya luka berat tertabrak dua mobil pembalap yang bersenggolan. Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol. Drs. Andi Nurman Thahir, kepada pers di Mapolres Maros Minggu malam mengatakan, selain meminta keterangan ketua panitia dan tiga anggotanya, polisi juga meminta keterangan Ivan, yang mengaku putera Pangdam Trikora, Jayapura, Mayjen TNI George Toisutta. Ivan adalah pembalap yang mobilnya "terbang" keluar lintasan dan menabrak penonton. Ivan sendiri hanya mengalami luka lecet dan kini masih berada di Mapolres Maros, sedangkan seorang pembalap lainnya yang terlibat senggolan dengan mobil Ivan bernama Ruslan, hingga kini belum diketahui keberadaannya meski ia diduga juga mengalami luka serius. "Namun belum ada yang dinyatakan sebagai tersangka," kata Andi Nurman Thahir yang didampingi Kapolres Maros AKBP Bambang Trianto dan Dandim 1422 Maros Letkol Inf Romantika Hadi. Menurut Kapolwiltabes, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 Wita. Saat itu, para pembalap berada pada posisi sekitat 30 meter menjelang garis finish. Namun mobil honda civic warna biru dengan nomor peserta 9 yang dikemudikan Ivan dan mobil VW nomor peserta 136 yang dikemudikan Ruslan bersenggolan dalam kecepatan sekitar 160 km/jam. Senggolan itu menyebabkan kedua mobil tersebut seolah terbang, satu ke arah kanan dan satu ke arah kiri lintasan lalu menimpa para penonton yang ada di situ. "Yang paling banyak korban adalah yang di sebelah kanan," katanya. Wartawan ANTARA News dari Maros melaporkan, kondisi kedua mobil itu rusak parah. Mobil honda civic milik Ivan yang tinggal di Jl. Baji Gau Makassar hancur di bagian body sebelah kiri sedangkan mobil VW milik Ruslan hancur bagian muka dan belakang. Hingga laporan ini dikirim ke redaksi, ratusan masyarakat Maros masih berkerumun di TKP untuk melihat kondisi kedua kendaraan itu, sementara polisi terus melakukan penyisiran di sekitar TKP untuk mengumpulkan barang bukti. Seorang anggota Samapta Polres Maros bernama Bripda Daniel Saputra, putera mantan Kepala Sekolah Polisi Negara SPN Batua Makassar, tewas ditempat kejadian sedangkan empat lainnya meninggal di rumah sakit atau dalam perjalanan ke rumah sakit. Empat korban lainnya adalah Saripa Nining (8), Labaik (3), Arif (24) dan Taufiq yang belum diketahui usianya, semuanya warga Kota Maros. Semua jenazah telah dikembalikan ke rumah keluarga masing-masing. Saat ini, kata Andi Nurman, masih ada 19 korban luka berat dirawat di RS Wahidin Makassar dan RS Salewangngang Maros. Empat diantara korban luka berat itu belum sadarkan diri, kata Andi Nurman. Lomba balap mobil yang digelar di Jl. Ahmad Yani, tepat di depan Mapolres Maros dan rumah jabatan Bupati Maros itu berlangsung sejak pukul 09.00 Wita bekerjasama dengan PT. Djarum. Pihak Panitia menyatakan bertanggungjawab atas kecelakaan itu dan akan menyantuni semua korban. Andi Nurman Thahir tidak merinci sebab-sebab senggolan kedua mobil itu, kecuali mengatakan, ada empat kemungkinan penyebabnya yakni karena kelalaian pengemudi, kondisi kendaraan, kondisi lintasan (jalan) dan juga cuaca. "Kita masih menyelidikinya," ujar Andi Nurman yang belum sebulan menjabat Kapolwiltabes Makassar itu. Mengenai keamanan penonton, Andi Nurman mengatakan, lintasan sepanjang 100 meter itu memang hanya dibatasi dengan bambu sehingga tidak mampu melindungi penonton saat mobil dalam kecepatan tinggi itu keluar lintasan dan menabrak mereka.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006