Jambi, (ANTARA News) - Ikan nila yang dibudidayakan petani melalui keramba di sentra produksi ikan keramba Desa Aro, Kubu Kandang, dan Senami Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi banyak yang mati akibat pencemaran limbah di Sungai Batanghari. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Herman Suherman mengatakan, ikan nila yang dibudidayakan petani setempat banyak yang mati setelah diteliti akibat limbah pembuangan air raksa penambangan emas tanpa izin (Peti) yang beroperasi di daerah itu. "Limbah Peti telah mengakibatkan air Sungai Batanghari keruh berwarna kuning, sehingga sekitar 20 sampai 30 persen peliharaan ikan nila petani setempat, bermatian," katanya. Hasil penelitian sebagian besar ikan nila yang dibudiyakan petani setempat ditemukan pada insang ikan mengandung lumpur dan pasir, akibatnya selera makan ikan menurun. Akibat limbah itu dikawatrikan akan menyerang ikan lain atau plasma nuftah yang hidup di Sungai Batanghari, karenanya pencemaran limbah Peti harus diantisipasi dan dihentikan. Sungai Batanghari merupakan habitat hidup ikan lokal Jambi yang jumlah spesies mencapai 250 jenis, karena dari hasil penelitian JICA Jepang untuk Indonesia Jambi terbanyak memiliki jenis ikan lokal dan masih lengkap. "Kalau itu tidak diantisipasi maka spesies ikan di Sungai Batanghari akan menurun atau berkurang dari tahun ketahun, lalu ikan konsumsi dari Sungai Batanghari itu juga nantinya mempengaruhi pada kesehatan manusia," demikian Herman Suherman.(*)

Copyright © ANTARA 2006