Saya berharap para caleg ini diberi pemahaman mengenai visi maritim. Agar ketika mereka duduk di DPR RI maupun DPRD nantinya tidak salah dalam membuat keputusan atau kebijakan pembangunan bangsa dan negara ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) minta para calon anggota legislatig (caleg) periode (2014-2019) agar memahami negara maritim, karena secara geografis wilayah Indonesia 75 persennya adalah laut, sehingga kelak terpilih menjadi anggota Parlemn dapat membuat kebijakan yang berwawasan maritim (kelautan).

"Saya berharap para caleg ini diberi pemahaman mengenai visi maritim. Agar ketika mereka duduk di DPR RI maupun DPRD nantinya tidak salah dalam membuat keputusan atau kebijakan pembangunan bangsa dan negara ini," kata Direktur Eksekutif IMI Y Paonganan kepada pers, di Jakarta, Minggu.

Menurut Paonganan, alasan pemahaman visi maritim bagi para caleg , karena anggota DPR saat ini tidak banyak yang paham mengenai kondisi laut Indonesia.

"Di Komisi IV banyak dibicarakan mengenai pertanian dan kehutanan saja. Padahal pengelolaan laut harusnya lebih dominan sesuai kondisi realistik geografis dan geostretegis. Di Komisi V, kebijakan-kebijakan tentang transportasi laut juga belum menjadi prioritas," katanya.

Paonganan yang biasa disapa Ongen itu mengatakan bukan saja komisi di DPR yang berhubungan langsung dengan laut yang perlu memahami maritim. Komisi tentang pendidikan dan kebudayaan juga sangat perlu memahami tentang kondisi geografis Indonesia, keberagaman budaya, bahasa dan suku bangsa karena Indonesia terdiri atas ribuan pulau.

"Tentu kondisi ini sangat erat kaitannya dengan keberagaman itu. Belum lagi masih kurangnya materi kemaritiman dalam kurikulum pendidikan nasional," ujarnya.

Ongen juga mengatakan, Komisi di DPR yang membidangi energi, migas dan mineral tidak bisa mengabaikan laut, karena 90 persen potensi migas dan mineral justru ada di laut, belum lagi potensi energi laut yang belum termanfaatkan sama sekali.

Selain itu, katanya, tidak kalah pentingnya adalah komisi pertahanan. Dengan konfigurasi geopolitik dan geostrategis NKRI yang begitu strategis, sistem pertahanan negara harusnya ditata ulang dan lebih mengedepankan kekuatan pertahanan laut, juga bagaimana menjaga potensi sumber ekonomi maritim yang nilainya sangat fantastis.

Oleh karena itu, IMI membuka pintu kepada para caleg untuk bertukar pikiran pemahaman mengenai kemaritiman.

"Kami siap kapan dan dimana saja, karena IMI memiliki agenda rutin yang khusus membahas mengenai maritim. Seperti diskusi Bentang Bahari Baharu yang diadakan setiap bulan. Ini khusus membahas mengenai potensi-potensi maritim Indonesia," demikian Paonganan.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013