Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah menanggapi serius maraknya kasus peretasan di Tanah Air yang menembus situs-situs pemerintahan, data pribadi masyarakat, dan melakukan upaya preventif untuk pencegahan.
 
"Meminta pemerintah untuk serius dalam menanggapi masih maraknya peretasan data pribadi masyarakat dan situs-situs pemerintahan ataupun lembaga," kata Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesatyo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Hal tersebut disampaikan menanggapi kasus peretasan akun YouTube DPR RI yang mengunggah konten video judi daring atau "online" pada Rabu.
 
Untuk membuktikan keseriusan, dia meminta pemerintah dan aparat penegak hukum berkomitmen menelusuri pelaku peretasan, termasuk apabila pelaku berasal dari luar negeri, serta memberikan sanksi kepada pihak terkait sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
 
Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk berkoordinasi dengan lembaga dan instansi terkait lainnya dalam melakukan penanganan lebih lanjut terhadap peretasan tersebut.
 
"Termasuk, menelusuri secara mendalam guna memastikan tidak ada data penting dan rahasia yang disalahgunakan," ucapnya.

Baca juga: Akun YouTube DPR RI diretas tampilkan video judi "online"
Baca juga: DPR koordinasi dengan Bareskrim dan BSSN telusuri peretas akun YouTube
 
Selain itu, dia meminta Kemenkominfo berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga di pusat maupun daerah untuk mengevaluasi keamanan sistem digital di masing-masing instansi.
 
"Mengagendakan program dalam rangka penguatan sistem digital di tiap kementerian/lembaga dan instansi di setiap daerah agar tidak mudah atau tidak bisa diretas," katanya.
 
Ia meminta pimpinan setiap kementerian/lembaga di Indonesia untuk selalu memastikan dilakukannya pembaharuan ("maintenance") atau peng-'update-'an sistem keamanan digital dan siber secara berkala guna menjaga keamanan dari ancaman peretas.
 
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar membenarkan bahwa akun YouTube DPR RI terindikasi diretas oleh pihak lain yang mengunggah konten video judi daring.
 
"Untuk sementara, terindikasi akun medsos YouTube DPR RI terkena 'hack' bahwa ada pihak lain yang masuk ke akun YouTube DPR dan mem-'posting' video judi 'online'," kata Indra.
 
Adapun Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menurunkan Tim Respons Insiden Keamanan Komputer (CSIRT) untuk menyelidiki peretas akun YouTube DPR RI yang mengunggah konten video judi daring.
 
Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan penyelidikan.
 
"Tim CSIRT Direktorat Tindak Pidana Siber sudah turun untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut," kata Vivid di Jakarta, Rabu.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023