Kita mengalami kebuntuan regenerasi politik. Karenanya, konvensi calon presiden yang rencananya akan digelar oleh Partai Demokrat, bisa membuka peluang bagi proses regenarasi kepemimpinan nasional,"
Jakarta (ANTARA News) - Konvensi calon presiden (capres) yang akan digelar Partai Demokrat mulai Juni 2013 dinilai merupakan peluang bagi regenerasi kepemimpinan nasional, kata pengamat politik.

Jeffrie Geovanie, board of advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS) dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan, sejumlah kandidat capres  yang sudah bermunculan sampai hari ini lebih mewakili politisi-politisi dan generasi masa lalu.

"Kita mengalami kebuntuan regenerasi politik. Karenanya, konvensi calon presiden yang rencananya akan digelar oleh Partai Demokrat, bisa membuka peluang bagi proses regenarasi kepemimpinan nasional," kata Jeffrie.

Menurut pendiri The Indonesian Institute, munculnya capres-capres generasi tua, tidak sesuai dengan perkembangan di masyarakat di mana pemilih mayoritas merupakan generasi baru, berumur di bawah lima puluh tahun.

"Dari calon-calon yang muncul dari partai-partai umumnya bukan berasal dari generasi ini," ujarnya.

Kendati demikian, kata Jeffrie, Indonesia beruntung karena masih ada Partai Demokrat yang ketua umumnya sudah pasti tidak menjadi capres dan sekarang sedang mencari capres yang rencananya lewat konvensi.

Dalam amatan Jeffrie, kemungkinan besar Partai Demokrat akan membuat konvensi secara terbuka, tidak membatasi generasi, sehingga terbuka terhadap generasi baru yang merupakan generasi pemilih mayoritas.

Dia berharap, figur seperti Jokowi, Gita Wirjawan, Sri Mulyani, Marzuki Alie, Dahlan Iskan, Irman Gusman, Mahfud MD, Chaerul Tanjung, Hari Tanoesudibyo, Soetrisno Bachir dan banyak lagi, akan ikut daftar dan diterima sebagai calon oleh panitia konvensi nanti.

Harapan Jeffrie ini didasarkan pada dugaan kuat bahwa orang-orang muda seperti tersebut akan sulit diakomodasi partai-partai lain untuk jadi calon presiden.

"Jadi Demokrat membuka peluang untuk regenerasi itu," katanya.

Ditanya apakah mungkin mekanismenya juga terbuka atau demokratis, dan siapa sebenarnya yang menentukan kata akhir menjadi capres di antara nama-nama yang ikut konvensi itu? Jeffrie mengaku belum tahu persis. Tapi dia mengharapkan Demokrat terbuka baik dalam mekanisme maupun dalam penetapan hasil akhir dari konvensi ini.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013