Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa dibutuhkan kerja sama seluruh pihak dalam menanggulangi masalah polusi udara di Jakarta.

"Masalah pencemaran udara bukan tugas pemerintah saja, tapi menjadi tugas kita semua. Dalam hal ini bagaimana pelibatan publik, masyarakat untuk bisa secara aktif bersama-sama mengatasi masalah yang ada," kata Lestari Moerdijat dalam acara daring Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk "Perbaikan Kualitas Udara di Kota-Kota Besar Indonesia", di Jakarta, Rabu.

Menurut Rerie, sapaan Lestari, masalah polusi udara merupakan masalah klasik yang terus dihadapi kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta.

"Situs pemantau beberapa minggu juga menunjukkan kualitas udara makin bertambah buruk. Akibatnya, gangguan kesehatan sudah mulai terjadi," imbuh Rerie.

Berdasarkan catatan Air Quality Index (AQI), Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara paling kotor di dunia pada angka 156, pada Kamis (10/8).

"Tanpa sadar kita berhadapan dengan masalah yang selalu sama, tanpa solusi pasti," katanya.

Pihaknya pun mempertanyakan bagaimana pengawasan, evaluasi, dan kebijakan strategis untuk mengatasi masalah yang terjadi hampir tiap tahun ini.

Menurut Legislator dari Dapil Jawa Tengah II (Kabupaten Kudus, Jepara, dan Demak) itu, diperlukan sinergi yang kuat antar lembaga, organisasi, dan masyarakat dalam mewujudkan kualitas udara yang baik.

"Marilah kita mengedepankan kehidupan publik dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi. Kita berharap sinergi antara lembaga dan organisasi terkait, termasuk masyarakat dapat terwujud menuju Indonesia sehat. Marilah kita mulai dari Jakarta," kata Rerie.

Baca juga: Komisi IV bentuk panja tindaklanjuti polusi di Jakarta pekan depan
Baca juga: Tiga hari ASN DKI WFH, kepadatan lalu lintas turun empat persen
Baca juga: Atasi polusi DKI, Pemerintah buka opsi semprot air dari gedung tinggi

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023