Suara misterius diperkirakan berasal dari proses water hammer dari sumber getaran gempa swarm, dan proses water hammer tidak membahayakan di permukaan tanah
Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan suara tumbukan misterius yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur, akibat fenomena palu air atau water hammer.
 
Pelaksana Harian Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Hermansyah menjelaskan efek palu air itu terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan air secara mendadak dalam sebuah saluran dan menekan udara yang terjebak.
 
"Gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran menyebabkan suara ketukan atau getaran, akibat proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif kecil kekuatannya," kata Hermansyah dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
 
Mekanisme proses itu berawal dari adanya pemicu yang menyebabkan kenaikan tekanan air.

Baca juga: Pemkab Sumenep datangkan ahli geologi untuk selidiki dentuman
 
Badan Geologi memperkirakan pemicu itu terjadi karena gempa swarm. Gempa swarm adalah serangkaian gempa kecil yang terjadi dalam waktu relatif singkat di area geografis tertentu.
 
Gempa swarm biasanya memiliki magnitudo yang rendah dan tidak memiliki gempa utama yang jelas sebagai pemicu. Gempa itu sering terjadi dalam periode yang singkat dan bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
 
"Meskipun gempa-gempa dalam swarm umumnya tidak terlalu merusak, mereka dapat memicu kekhawatiran, karena walaupun intensitas relatif rendah dan frekuensinya yang tinggi atau sering," kata Hermansyah.
 
Sifat keteknikan batuan yang relatif cukup baik dan pada umumnya memiliki banyak diskontinuitas berupa bidang perlapisan dan retakan-retakan yang tersebar secara acak dan salah satunya diperkirakan berada di tempat kejadian.
 
Namun demikian, kata dia, tidak semua bidang diskontinuitas terisi oleh air.

Baca juga: BMKG kantongi data hasil seismograf di Sumenep
 
Ketika air mengalami peningkatan tekanan akibat getaran pemicu yang diperkirakan dari gempa bumi swarm dan menekan udara yang terperangkap dalam bidang diskontinuitas, sehingga terjadi proses water hammer atau palu air yang menimbulkan seperti suara ketukan.
 
"Suara misterius diperkirakan berasal dari proses water hammer dari sumber getaran gempa swarm, dan proses water hammer tidak membahayakan di permukaan tanah," kata Hermansyah.
 
"Namun secara regional, suara misterius ini dapat mengindikasikan adanya potensi sesar aktif walaupun posisi kemungkinan bukan di wilayah Moncek Tengah," imbuhnya.
 
Pada 12 Agustus 2023 suara dentuman misterius terjadi di Dusun Tengah Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
 
Suara itu terdengar seperti bunyi tumbukan dari bawah tanah dan disertai getaran pada pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.
 
Suara tersebut sempat membuat panik warga karena telah terjadi sekitar sepuluh hari. Badan Geologi lantas melakukan tinjauan lapangan untuk mengkaji penyebab suara dentuman tersebut.

Baca juga: BMKG sebut fenomena alam di Sumenep tak rusak struktur tanah
 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023