Jakarta (ANTARA) - Perutusan Tetap Republik Indonesia di Jenewa (PTRI Jenewa) menggelar acara Pesta Rakyat 2023 di halaman Wisma Wakil Tetap RI yang berlokasi di La Capite 229 di Jenewa.

Makna pesta rakyat hari ini, secara garis besar adalah untuk memupuk semangat nasionalisne, persatuan dan kesatuan serta persaudaraan antara warga negara Indonesia (wni) di Jenewa dan di kota-kota sekitarnya, demikian menurut keterangan tertulis PTRI Jenewa di Jakarta, Minggu (20/8).

Acara pesta rakyat itu menghadirkan suasana seperti di tanah air dan dekorasinya menggunakan berbagai ornamen lokal seperti gapura bambu berhiaskan tampah dan spanduk warung pecel lele sebagai latar belakang panggung.

Ratusan pengunjung dihibur dengan beragam penampilan musik dan tarian yang dibawakan warga Indonesia di Jenewa dan di sekitarnya.

Terdapat pula bazaar makanan tradisional Indonesia, perlombaan tarik tambang, balap karung dan juga makan kerupuk serta undian berhadiah. Pengunjung terlihat begitu menikmati hiburan dan makanan Indonesia, seperti dikutip.

Beragam makanan Indonesia seperti nasi kapau, nasi bakar, es teler, mie ayam, empek-empek dan batagor menjadi obat ampuh bagi perantau Indonesia di Jenewa sekaligus menjadi yang dicari warga setempat serta komunitas internasional.

Dalam acara tersebut WNI yang hadir juga dapat memperoleh layanan konsuler yang disediakan KBRI Bern, seperti lapor diri dan perpanjangan paspor.

Pesta Rakyat tahun ini juga dimeriahkan dengan kehadiran Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang sedang berkunjung ke Jenewa dan meresmikan acara Pesta Rakyat.

Pesta Rakyat di Jenewa berlangsung meriah sejak pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat dan diisi dengan penampilan pentas seni tarian dan lagu, menurut pernyataan.

Rangkaian kegiatan pesta rakyat ini merupakan tradisi PTRI Jenewa yang bertujuan untuk menguatkan kolaborasi dan kekerabatan warga serta diaspora Indonesia.

Baca juga: Dubes: kegiatan HUT RI wujud kolaborasi persatuan warga di luar negeri
Baca juga: Indonesia akan hadiri sidang ILC ke-111 di Jenewa Swiss

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023