Jakarta (ANTARA) -
PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, dengan saham dibuka turun 10 persen ke posisi Rp180 dari harga penawaran Rp200 per saham, atau menembus auto reject bawah (ARB).

Saham LMAX berada di level tertinggi Rp200 per saham dan level terendah Rp180 per saham. Total frekuensi perdagangan 140 kali dengan volume perdagangan 7,65 saham dan nilai transaksi harian Rp139,67 miliar.
 
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 195 juta saham biasa atas nama, atau setara 26,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO, dengan penerbitan waran dengan nilai nominal Rp20 per saham.
 
Perseroan menawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp200 per saham, sehingga berhasil mendapatkan dana segar senilai Rp39.00 miliar.
 
Direktur Utama LMAX Kartiko Soemargono menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
 
Adapun modal kerja yang dimaksud, diantaranya untuk pembelian persediaan dan biaya operasional, dengan rincian, sebanyak-banyaknya 70 persen akan digunakan untuk pembelian persediaan, dan sisanya akan digunakan untuk biaya operasional.
 
"Melalui IPO ini, kami berharap dapat memperluas titik distribusi ke seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan pengembangan serta inovasi terhadap produk-produk Lupromax,” kata Kartiko.
 
Pihaknya memproyeksikan nilai penjualan hingga 2028 mampu melambung hingga 300 persen menjadi Rp142 miliar dibandingkan dengan realisasi 2022.
 
Menurut Kartiko, perseroan optimistis bisa mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 300 persen tersebut, sehingga laba bersih tahun buku 2028 bisa mencapai Rp12 miliar atau melonjak 400 persen dibandingkan tahun buku 2022.
 
Adapun, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
 
Selama Semester I-2023, LMAX mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 55 persen dibanding periode yang sama di 2022.
 
Sedangkan, target pertumbuhan penjualan
hingga Desember 2023 sebesar 60 persen dibanding capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp37,7 miliar. Sementara itu, laba bersih pada tahun ini ditargetkan meningkat
hingga 120 persen (year-on-year) menjadi Rp5,3 miliar.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023