Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir mengatakan perhatian publik terhadap persepakbolaan Indonesia sangat besar, terbukti dengan besarnya donasi perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.

Penyerahan donasi dari emiten BEI tersebut dilakukan secara simbolis di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin.

Donasi itu diterima oleh Erick dari para perwakilan donatur, yang disaksikan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman. Acara itu juga sekaligus merupakan peringatan Hari Ulang Tahun ke-45 Pasar Modal.

Dalam acara tersebut dilakukan juga penekenan nota kesepahaman antara BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.

"Saya mengajak teman-teman dari Yayasan dan PSSI, kita sama-sama untuk mengembangkan semua yang diterima dari rasa kepercayaan luar biasa ini. Dengan hati, para donatur memberikan bantuannya. Saya kira belum pernah ada dalam sejarah persepakbolaan Indonesia," kata Erick seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.

Baca juga: Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia jalin kerja sama dengan BEI

Erick mengingatkan bahwa para atlet harus mendapat perlakuan yang baik, terutama setelah mereka tidak lagi aktif menjadi atlet.

"Salah satunya adalah memastikan para pahlawan olahraga kita tidak habis main, mereka dilepas tanpa perlindungan. Padahal mereka pahlawan. Jangan sampai pahlawan jadi seperti ayam aduan, setelah diadu ya sudah," tegas sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.

Erick juga mengingatkan bahwa saat ini para atlet sepak bola telah mendapatkan perlindungan kesehatan melalui kerja sama PSSI dan BPJS Kesehatan. Namun hal itu saja tidak cukup.

"Banyak yang harus kita siapkan. Misalnya dalam waktu dekat ada Piala Dunia U-17. Mereka sudah meraih (medali) emas di SEA Games. Membiarkan mereka tanpa masa depan, kita berdosa," ujar Erick.

Pria yang pernah menjadi pemilik Inter Milan itu meyakini bahwa potensi keuangan untuk menyejahterakan para pesepak bola sangat besar. Salah satunya adalah dari perputaran uang di liga atau pertandingan tim nasional.

Satu potensi bisnis lagi yang bisa menjadi indikasi bahwa pengelolaan sepak bola dapat menguntungkan adalah hak siar televisi. Harga hak siar televisi untuk pertandingan timnas diketahui mencapai hingga Rp56 miliar.

"Jadi ternyata bisnisnya ada. Nah jangan sampai bisnis itu tidak nyambung dengan kesejahteraan pemain," kata Erick.

Baca juga: PSSI umumkan pendirian Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023