Kami mengapresiasi para peneliti arkeologi yang tergabung dalam Tim Peneliti Mandiri yang melakukan riset scientific di Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat. Ini temuan spekatakuler dan bisa mengubah sejarah dunia"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) mengapresiasi temuan Tim Peneliti Mandiri Gunung Padang yang menemukan bukti scientific tentang kehebatan manusia yang telah membuat bangunan megah di kawsan tersebut di Cianjur, Jawa barat.

"Kami mengapresiasi para peneliti arkeologi yang tergabung dalam Tim Peneliti Mandiri yang melakukan riset scientific di Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat. Ini temuan spekatakuler dan bisa mengubah sejarah dunia" kata Direktur Eksekutif IMI Y Paonganan di Jakarta, Rabu (3/4).

Paongan mengatakan, dari catatan sejarah yang diketahui bahwa permukaan antara lautan dan daratan telah berubah sesuai dengan proses geologi. Namun yang dapat dipastikan, kedikjayaan di darat tak terlepas dari kedidjayaan di lautan, mereka selaras.

"Kompleks bangunan yang begitu besar dan telah ditemukan oleh tim peneliti di Gunung Padang, kami yakini juga menyisakan catatan teknologi dan kehebatan sejarah maritim masa lalu. IMI akan dengan senang hati, akan melibatkan diri dalam proses penelitian itu berikutnya," ujarnya.

Apresiasi mendalam kepada belasan ilmuwan terbaik bangsa, dari multidisiplin yang telah bersungguh-sungguh secara mandiri dan akhirnya sebagaimana pemberitaan di media massa luar maupun dalam negeri, dalam penggalian oleh tim arkeologi, mereka berhasil menemukan kompleks bangunan berukuran sangat besar yang terkubur di bawah situs megalitikum Gunung Padang.

"Hendaknya apa yang telah dihasilkan oleh penelitian selama beberapa tahun di Gunung Padang, selain didukung oleh semua pihak, dapat dijadikan inspirasi bagi intelektual lainnya untuk menghasilkan karya-karya atau temuan-temuan nyata yang bermanfaat untuk bangsa indonesia," kata Paonganan.

Sementara itu, Dewan Pembina IMI Profesor Sahala Hutabarat mengatakan temuan Gunung Padang dengan ketinggian 110 meter jika dihubungan dengan bukunya Profesor Arya Santos dengan judul Benua Atlantis ditemukan kembali dan Atlantis itu adalah Indonesia kemungkinan besar benar.

"Ditemukan di Gunung Padang ada peninggalan-peninggalan seperti itu semoga bisa menguak semuanya. Kami masih menunggu tahapan selanjutnya. Dan persyaratan bahwa Indonesia adalah Benua Atlantis itu hampir memenuhi syarat," kata Sahala.

Soal megalitikum, Profesor Sahala mengatakan bahwa temuan itu megalitikum benar, tapi memang banyak orang mengatakan Atlantis itu bukan di Indonesia tapi di Timur Tengah.

"Mudah-mudah yang ditemukan di Gunung Padang ini benar-benar bisa merubah hipotesis yang lama, mudah-mudahan karena sekarang masih di teliti terus," tandasnya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013