Meskipun pendapatan menurun, kami berupaya mendorong operasional bisnis yang efektif.
Jakarta (ANTARA) - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menyebut kinerja positif GTSI pada semester-I 2023 didukung oleh efektivitas pengelolaan bisnis yang dijalankan manajemen, sehingga berhasil menekan sejumlah beban dan mengoptimalkan bottom line perseroan.

GSTI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pengiriman gas alam cair (liquified natural gas/LNG).

"Meskipun pendapatan menurun, kami berupaya mendorong operasional bisnis yang efektif. Dengan strategi itu, kami berhasil mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal," ujar Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Pada periode yang berakhir 30 Juni 2023, GTSI meraup pendapatan usaha sebesar 13,5 juta dolar AS, turun dari 21,14 juta dolar AS pada semester I-2022. Namun, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 45,78 persen year-on-year (yoy) dari 12,73 juta dolar AS menjadi 6,9 juta dolar AS.

Selain itu, GTSI juga mengklaim sukses menekan seluruh postur liabilitas sekitar 36,23 persen menjadi 42,63 juta dolar AS pada semester I-2023 dari 66,84 juta dolar AS periode akhir tahun 2022. Kondisi tersebut terutama ditopang oleh menyusutnya liabilitas jangka pendek mencapai 61,32 persen.

Lebih lanjut, Tammy mengatakan pengelolaan bisnis dari sisi operasional juga didukung oleh tata kelola keuangan yang baik. Hal itu tidak terlepas dari menguatnya kas dan setara kas yang dimiliki oleh GTSI pada akhir Juni 2023 menjadi 23,83 juta dolar AS dari 20,4 juta dolar AS pada 31 Desember 2022.

"Kami optimistis dengan inovasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola perusahaan yang dilakukan manajemen saat ini dapat terus mendorong kinerja GTSI pada periode-periode selanjutnya," kata Tammy.

Sedangkan, utang jangka pendek GTSI periode 30 Juni 2023 menurun menjadi 15,2 juta dolar AS dari akhir tahun 2022 yang mencapai 39,4 juta dolar AS.

GTSI juga mencatat menguatnya rasio keuangan perusahaan dengan posisi rasio utang terhadap modal periode semester-I 2023 menjadi 69 persen atau 0,69 kali atau memiliki ruang penguatan modal yang lebih baik ketimbang periode yang sama pada 2022 yang 1,17 kali atau 117 persen.

Sementara itu, dalam mendukung kinerja, GTSI telah diplot oleh induk usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) melalui PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) untuk melayani distribusi gas alam cair dari Papua Barat menuju berbagai daerah di Indonesia.

Pelayanan distribusi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama distribusi dan pemasaran gas alam cair dengan PT Padoma Global Neo Energi, perusahaan pengelolaan energi termasuk penyedia dan infrastruktur gas alam cair atau LNG di Papua.

Dua perusahaan bersepakat untuk menjalankan kerja sama di bidang pelayanan dan jasa transportasi dan distribusi energi, sekaligus secara bersama-sama memasarkan dan mengelola LNG yang berasal dari Papua Barat.
Baca juga: Pendapatan GTSI menunjukkan tren kenaikan dalam 9 bulan
Baca juga: Analis proyeksikan GTSI meraih pendapatan Rp617 miliar di 2023

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023