Helsinki (ANTARA News/XFN-ASIA) - Nokia Corp telah menunda ("dropped") rencana kerjasama patungan ("joint venture") dengan Sanyo Electric Co untuk membuat peralatan telepon bergerak (HP) berbasis CDMA karena adanya perubahan pasar dan merasa tidak puas dengan isi proposal. Rencana patungan, yang diumumkan pada Februari, akan memproduksi 35 juta unit alat CDMA yang terutama dioperasikan di Jepang, Korea Selatan dan AS untuk koneksi telepon seluler cepat. Pada waktu yang sama, Nokia juga mengatakna bahwa perusahaannya akan mengevaluasi kembali operasi CDMA-nya dan melakukan pehitungan restrukturisasi biaya. Perusahaan raksasa alat telepon tersebut mengatakan, restrukturisasi itu akan memberikan dampak positif pada marjin operasinya. "Kami merasa bukan merupakan pilihan terbaik untuk membuat perjanjian yang memberikan keuntungan lebih sedikit," kata Wakil Presiden Eksekutif Divisi HP Nokia Kai Oistamo. "Setelah mengevaluasi semua kesemaptan yang ada dan membuat berupaya untuk menciptakan bisnis CDMA yang berkesinambngan, ini adalah hanya opsi kami yang dapat terus berjalan." Nokia menyebutkan bahwa pasar untuk CDMA secara umum sedang dalam tekanan. Perkembangan mengindentifikasi bahwa pasar CDMA mempunyai tantangan. Namun Nokia menyebutkan masih akan bermain di pasar CDMA khususnya di Amerika Utara. Pada kesempatan terpisah, Sanyo mengatakan, baik Sanyo dan Nokia berkesimpulan lebih menguntungkan untuk mengejar pilihan masing-masing dalam bisnis CDMA, tetapi mereka berdua akan tetap meneruskan kerjasama.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006