Melalui festival ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung melihat keindahan Halmahera Selatan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan kembali menggelar Festival Marabose pada 8-12 Agustus 2023 guna menarik kunjungan wisatawan ke salah satu daerah di Provinsi Maluku Utara tersebut.

Wakil Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan festival ini bertujuan untuk lebih mengenalkan Halmahera Selatan baik dari sisi sejarah, budaya, kuliner, bahari dan keindahan alamya, tentang si cantik bidadari yang menjadi icon Zerro Point atau Titik awal Smart City Halmahera Selatan.

"Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Festival Marabose. Melalui festival ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung melihat keindahan Halmahera Selatan," kata Hasan saat menggelar Launching Festival Marabose 2023 di Jakarta, Sabtu (22/7).

Sementara itu, Ompu Juru Tulis Raa, Ibnu Tufail menyatakan bahwa Festival Marabose merupakan kegiatan untuk mengingatkan kembali perjuangan hijrahnya Sultan Bacan dari Pulau Makian ke Pulau Bacan. Dimana Hijrahnya sultan pada saat itu penuh tantangan dan perjuangan.

"Festival Marabose ini diharapkan dapat kembali membangkitkan minat masyarakat, khususnya anak muda terhadap sejarah di Halmahera. Adapun tema yang diangkat pada Festival Marabose 2023 ialah Land Of Paradise," ujarnya.

Baca juga: KM Sumber Raya 04 rute Ternate-Halmahera Selatan tunda keberangkatan

Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Selatan Ali Hasan mengatakan, selain pariwisata pihaknya juga mengembangkan kawasan geopark. Geopark adalah sebuah konsep berbasis warisan geologi yang memiliki nilai sebagai taman bumi.

Aspek geologi (geodivircity) juga didukung oleh keaneka ragaman hayati ( Biodiversity) dan kultur masyarakat ( culturdivercity). Potensi atau geological heritagesite ( geosite) didorong untuk mendukung geopark Bacan, air Panas Tawa , Talaga Nusa, dan manggayoang wayamiga dan sebaran.

Batuan Metamorf Bacan, lanjutnya, Geosite ini yang terdapat di Pulau Bacan. Sementara geosite lainnya yang juga berpotensi sebagai kawasan geopark tersendiri adalah Kars Tawale sebagai langkah awal dari pencanangan geopark Bacan dan telah ditetapkan dalam pemetaan awal.

"Dengan mendorong Pulau Bacan sebagai kawasan Geopark maka dampaknya adalah wisata berbasis edukasi," katanya.

Baca juga: Diskominfo Halmahera Barat menargetkan kawasan 3T tersedia jaringan 4G

Baca juga: Pemkot Ternate siap menjadi pasar produksi pangan Halmahera

Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023