Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Internasional Cendekiawan Islam (International Conference of Islamic Scholars-ICIS) II memutuskan untuk bekerjasama secara intensif dengan Organisasi Konferensi Islam (OKI) memperkuat gerakan Islam moderat di dunia. "Kita akan melakukan kerjasama yang intensif dengan OKI dalam rangka memperkuat kekuatan-kekuatan moderat baik di Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Australia maupun Asia," kata Sekretaris Jenderal ICIS, KH Hasyim Muzadi, usai penutupan ICIS II di Jakarta, Kamis. Melalui kerjasama itu, lanjut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, ICIS akan berupaya mengembalikan Islam pada yang sifat alamiahnya, yakni sebagai agama yang memberi kebaikan bagi semesta alam (rahmatan lil alamin). Selain akan menjalin kerjasama dengan OKI, yang kini dipimpin Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, ICIS juga akan melakukan hubungan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sehingga bisa memperluas jangkauan gerakan moderasi. ICIS II, kata Hasyim, juga merekomendasikan upaya penyelesaian konflik internal di kalangan umat Islam maupun konflik antara Islam dengan non-Islam di dunia, misalnya konflik di Palestina. Upaya penyelesaian konflik itu akan dilakukan bersama-sama OKI. Hanya saja, tambah Hasyim, upaya yang akan dilakukan ICIS dan OKI hanya sebatas pada gerakan moral. "Kita tetap berpihak kepada Palestina secara adil. Bahwa ada kompromi-kompromi, itu tidak jadi masalah, tetapi hak-hak Palestina tidak bisa dihilangkan begitu saja karena soal kalah kuat," katanya. Sebanyak 37 kesepakatan dihasilkan dalam ICIS, yang terkait dengan empat hal penting, yakni soal respon para ulama dan cendekiawan muslim terhadap berbagai paradoks globalisasi, konflik internasional, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan, serta tentang agenda-agenda praksis, ujarnya. Namun, kata Hasyim, sejumlah kesepakatan yang dihasilkan konferensi yang diikuti cendekiawan muslim dari 53 negara tersebut masih merupakan garis besar yang perlu lebih dipertajam. "Insya Allah setiap tiga atau empat bulan ke depan kita akan mengadakan penajaman dari item-item yang sudah dihasilkan," katanya. Menurut Hasyim, penajaman butir-butir rekomendasi ICIS II mungkin akan dibahas dalam kelompok-kelompok kecil diskusi, baik di Indonesia maupun di luar negeri, sehingga rekomendasi tersebut satu persatu dapat diselesaikan. Hasyim pun berharap, ICIS III yang digelar dua tahun mendatang sudah ada kemajuan kongkret sebagai hasil pelaksanaan kesepakatan yang dihasilkan ICIS II. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006