Dari dulu juga ribut."
Jakarta (ANTARA News) - Kader Himpunan Mahasiswa Indonesia sempat ricuh jelang Kongres XXVIII di Gedung Serbaguna II, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Kader-kader tersebut menggebrak meja dan melempar kursi ke tengah area kongres sesaat setelah dirapikan.

Awalnya, registrasi peserta kongres berjalan dengan lancar, namun suasana pecah ketika beberapa dari kader tersebut meneriakan dengan keras kata-kata tentang kongres tersebut.

Menurut keterangan Sekretaris Steering Committee Miftahun Najah saat ditemui di lokasi kejadian, kericuhan tersebut berawal dari adanya dua kubu kepemimpinan PB HMI periode 2010-2012, yakni kubu Ketua Umum Noer Fajriensyah dan Pejabat Ketua Umum PB HMI Basri Dodo.

"Kita memang sedang konflik, tetapi karena akan diadakan kongres, maka akhirnya digabung kedua kubu tersebut," katanya.

Dia mengatakan pada Minggu (17/3) malam sudah digelar perkara dengan pendekatan konstitusi dari cabang-cabang yang memiliki dualisme kepemimpinan.

Miftahun menyebutkan ada sekitar 18 cabang yang terpecah dengan dualisme kepemimpinan tersebut, di antaranya cabang Ambon, Kalimantan Timur, Sukoharjo, Jakarta Barat, Cilegon, Purwokerto dan cabang-cabang lainnya di Jawa Tengah.

Dia menjelaskan Ketua Umum PB HMI yang terpilih sebetulnya Noer Fajrieansyah, tetapi di tengah perjalanan ada kudeta dari pihak Basri Dodo.

"Karena itu, kemarin pada saat sambutan pembukaan juga kami persilakan keduanya, daripada nantinya diributkan lagi kan tidak elok," katanya.

Miftahun menjelaskan konflik memanas kembali karena kedua kubu tersebut memaksa untuk melakukan registrasi yang berbeda, padahal dari cabang yang sama.

"Ya tidak bisa, satu cabang perwakilannya harus bersatu tidak bisa dua kepengurusan masuk forum. Yang satu merasa sah yang lainnya juga merasa sah ," katanya.

Namun, kericuhan tersebut sempat mereda ketika salah satu panitia kongres melerai dan mengingatkan.

Akibat kericuhan tersebut, beberapa papan nama cabang yang tertata rapi di meja pecah. Mereka juga melemparkan botol minuman ke tengah area kongres. Suasana di luar forum juga sempat memanas.

"Sebenarnya dari kemarin malam (17/3) itu sudah selesai dengan keputusan Noer Fajrieansyah sebagai ketum dan Basri Dodo sebagai sekjen yang disahkan dan ditandatangani sebelum kongres," katanya.

Terkait masalah keamanan kongres, Miftahun mengatakan panitia sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres, Kapolda dan Kodim serta kader HMI juga dikerahkan.

"Justru kalau kelihatan polisi mengamankan di sini malah tambah ricuh, makanya kami caranya mirip-mirip intel," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan memperketat keamanan apabila kongres berlangsung dengan mensterilkan setiap anggota yang masuk ke dalam forum.

Anggota Presidium Korps Himpunan Alumni Mahasiswa Islam (Kahmi) Viva Yoga Mauladi mengatakan sejak dahulu kongres tersebut seringkali diwarnai kericuhan.

"Dari dulu juga ribut," katanya.

Sebelumnya, Anggota Presidium Kahmi Bambang Soesatyo juga berpesan dalam status pesan Blackberrynya untuk tidak anarkis dalam pelaksanaan kongres tersebut. (J010)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013